Bernostalgia di HUT DKI Jakarta

Tua, muda, tumpah ruah di Bundaran Hotel Indonesia (HI) merayakan hari ulang tahun (HUT) DKI Jakarta ke-492.
Dari arah Kuningan warga berdatangan ke Bundaran HI. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Tua, muda, tumpah ruah di Bundaran Hotel Indonesia (HI) merayakan hari ulang tahun (HUT) DKI Jakarta ke-492, Sabtu malam, 22 Juni 2019. Kerlap kerlip lampu berwarna menghiasi setiap sudut yang menyinari panggung utama.

Salah satu di antaranya adalah perempuan berusia setengah abad, Andria. Ini bukan pertama kalinya hadir dalam perayaan HUT DKI Jakarta, tapi tetap antusias datang ke puncak perayaan di Bundaran HI.

Baginya, datang ke Bundaran HI dapat mengingatkannya pada kenangan di masa kecil.

"Nostalgia masa kecil, waktu dulu sering datang, tidak pernah datang lagi, sekarang ingin," ucapnya kepada Tagar, di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2019.

Meski kenangan tentang ulang tahun samar-samar dalam ingatan, tapi ada satu kenangan yang teringat. Kenangan ulang tahun Jakarta pada tahun 1971.

Karena dulu masih SD tidak begitu paham apa itu HUT, jadi main-main di kolam HI, dicemplungin kakinya oleh orangtua ada petasan, kembang api.

Selain ke Bundaran HI, Andria yang dulu tinggal di daerah Kebayoran ini ingat perayaan HUT DKI bersama orangtuanya dilakukan di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran.

"Dulu, ibu seringkali mengkoleksi gelas PRJ, saya ingat betul kenangan tiap Jakarta berulang tahun," ujarnya.

Kini Andria tak lagi tinggal di Jakarta. Tapi harapannya tak pernah putus untuk Jakarta yang hari ini berulang tahun ke-492 dengan tema Wajah Baru Jakarta.

"Pemerintah provinsi DKI Jakarta harus lebih bisa mengerti keinginan rakyat Jakarta, untuk lebih bersinergi bersama rakyat," ungkapnya.

Ia pun dengan semangat mengucapkan selamat untuk Jakarta.

"Selamat ulang tahun ke-492 Jakarta!" ucapnya.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan