Jakarta, (Tagar 3/4/2019) - Rizieq Shihab pergi meninggalkan Indonesia, setelah tersandung kasus dugaan pornografi pada akhir April 2017 lalu. Dua tahun berada di Arab Saudi, pengaruhnya pada peta perpolitikan nasional masih kuat. Dia juga diketahui masih terus memberikan arahan kepada pendukungnya melalui berbagai video.
Video-video arahan penulis buku Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah itu, mulanya disebarluaskan melalui kanal-kanal media sosial sejak tahun 2000an silam. Namun seiring banyaknya kontroversi yang menyelimuti organisasi yang dipimpinnya, yakni Front Pembela Islam (FPI), banyak dari kanal media sosial yang kemudian dilumpuhkan atau terkena banned.
Paska perginya dia ke luar negeri, Rizieq Shihab mulai kesulitan menyebarluaskan pengaruh dan arahannya melalui media sosial yang terus menerus diblokir pihak pengelola situs. Akses ke website resmi milik FPI, yakni FPI.or.id juga lumpuh. Beberapa sumber mengatakan situs milik FPI tersebut telah diretas dan bukan diblokir pemerintah.
Namun pada 14 April 2017, sebuah kanal baru yakni Front TV lahir di situs berbagi video YouTube. Kanal itu mengunggah video-video kegiatan FPI secara berkala, termasuk video-video berisi pesan, arahan dan klarifikasi Rizieq Shihab yang dia sampaikan dari Arab Saudi.
Hingga Rabu 3 April 2019, kanal telah mengunggah sebanyak 829 video yang berisi berbagai konten, mulai dari kegiatan rutin organisasi FPI, pengajian, tabligh akbar, kegiatan sosial hinggakampanye beberapa tokoh FPI yang mencalonkan diri sebagai caleg pada pemilihan legislatif 2019.
Rizieq Shihab sendiri menggunakan kanal tersebut untuk menebarkan pesan dan pengaruh kepada para pendukungnya. Tidak hanya memberikan ceramah dan tausiah, dia juga kerap memberikan arahan, sikap dan klarifikasi terhadap isu-isu terkini di tanah air.
Rizieq memberikan klarifikasi melalui video, saat Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, yang menuding dirinya mengatakan bahwa Prabowo Subianto Islamnya tidak jelas.
Sebelumnya, dia juga membantu meluruskan hoaks yang mengatakan bahwa pasangan capres Prabowo-Sandi anti Tahlilan dan anti Maulid. Dia juga kerap mendorong pengikutnya untuk mendukung capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 mendatang.
Saat ini, jumlah pelanggan atau subscriber kanal YouTube Front TV telah mencapai 152,923 subscribers. Video-video dalam kanal tersebut telah ditonton lebih dari 10,071,914 kali, dan terus bertambah. []
