Benda Langit Ini Penentu Lebaran Bagi An Nadzir Gowa

Ini Dua benda langit sebagai penentu lebaran bagi jemaah An Nadzir Gowa Sulawesi Selatan.
Suasana Salat Idul Adha di Perkampungan An Nadzir Gowa. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Ratusan Jemaah An Nadzir yang bermukim di Perkampungan An Nadzir, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melakukan salat Idul Adha 1440 Hijriah. Sabtu 10 Agustus 2019.

Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jemaah An Nadzir Gowa, Ustadz M Samiruddin Pademmui mengatakan, Salat Ied dilakukan lebih awal oleh Jemaah An-nadzir karena mereka yakin 10 dzulhijjah telah masuk sejak Jumat siang pada 9 Agustus 2019.

Terkait alasan mengapa Jemaah An Nadzir selalu mendahului pemerintah dalam penetapan lebaran baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha, diketahui berdasarkan Dua keyakinan yang dimiliki oleh Jamaah An Nadzir, yakni ada pada kekuatan Dua benda langit.

Pihaknya telah melakukan beberapa pengamatan berdasarkan keyakinan yang selalu diuraikan pihak An Nadzir.

Artikel lainnya: Kronologi Youtuber Makassar Tewas Tergilas Truk di Gowa

"Bahwa untuk menentukan Awal Bulan itu, kita harus melihat Akhir bulan. Akhir bulan pada bulan sebelumnya, maka kami mengamati akhir bulan Dzulqoidah," ungkap Ustad Samir usai salat Idul Adha. Sabtu 10 Agustus 2019.

Kedua keyakinan tersebut dijabarkan Ustad Samir yakni melalui dua benda langit, yakni Bulan dan Matahari yang menjadi rujukan. Selain itu, ditunjang dengan air pasang.

"Dan pada Jumat kami sudah mendapatkan gambaran terjadinya perpisahan bulan, sekitar pukul 13.30 Wita. Ditandai dengan air pasang puncak yang tertinggi di laut, yang merupakan indikator terakhir dalam pengamatan kami," jelas Ustad Samir.

Dalam melaksanakan salat Idul Fitri maupun idul Adha, mereka mengaku mempunyai dasar dalam menentukan waktu salat Id ini.

Jemaah An Nadzir juga mendasarkan perhitungannya pada bulan yang terbit (Syawal) dan ditunjang beberapa faktor alam, seperti hujan dan guntur.

Diketahui, An Nadzir sendiri diartikan sebagai pemberi peringatan, dimana keseharian jemaah An Nadzir sendiri diketahui menggunakan pakaian yang serba hitam, memanjangkan rambut hingga bahu dan agak kepirangan, tak ketinggalan kopiahnya yang lancip. []

Artikel lainnya: Polisi Amankan 28 Pengedar dan Bandar Narkoba di Gowa

Berita terkait