Belum Adanya Tersangka Baru, Ayah Aldama Sambangi Kapolrestabes Makassar

Keluarga Daniel mengaku punya bukti lain.
Ayah Almarhum Aldama Pongkala (19) bersama lima orang keluarganya mendatangi Kapolrestabes Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 25/2/2019) - Pelda Daniel Pongkala menemui Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo. Ia hendak mengecek perkembangan kasus kematian putranya, Aldama Pongkala (19), taruna ATKP Makassar yang tewas dianiaya seniornya pada Minggu, (3/2/2019) yang lalu.

"Masalah anak saya, saya sudah cek di kepolisian. Mereka sudah kerja sesuai dengan prosedur, kami percayakan bahwa mereka bisa. Mereka perlu waktu untuk menyelidiki kasus ini, perlu bukti yang kuat, penyidik yang kuat. Kami pihak keluarga percaya bahwa mereka bisa," ujar ayah Almarhum Aldama, Pelda Daniel Pongkala, Senin (25/2) di Polrestabes Makassar

Menurutnya pihak reskrim Polrestabes Makassar mengaku sudah melakukan penyelidikan. Dan saat ini sedang melakukan pengembangan proses terkait kasus ini.

"Mereka menyampaikan saat ini sedang melakukan pengembangan dan menunggu hasil otopsi dari Lab Rumah Sakit Unhas. Jadi setelah ada hasil otopsi dari Unhas, itu baru bisa ada perkembangan lain, itu yang dijelaskan pihak kepolisian," tambah Daniel.

Sejauh ini pihak keluarga Daniel, mengaku punya bukti lain terkait kasus tewasnya Aldama karena dianiaya seniornya.

"Kami dari pihak keluarga, menyampaikan langsung kepada Polrestabes Makassar, bahwa si pelaku ini menyampaikan bahwa memang Aldama Pongkala ini sudah dalam kondisi tidak baik baru dia tangani. Itulah sebabnya kami menuntut pihak Polrestabes mengapa sampai saat ini belum ada tersangka lainnya," ujar salah satu keluarga Aldama.

Karena malam sebelum kejadian, menurut ayah Aldama, anaknya sempat menerima telpon entah itu dari seniornya atau lettingnya untuk menyuruh anaknya menghadap.

"Anak saya sempat menerima telpon entah dari siapa pada malam sebelum kejadian, saat itu saya dengar anak saya hanya menjawab, siap bang, saya yakin itu adalah seniornya. Dia disuruh kumpul di Antang, tapi saya larang, tiga kali penelpon itu menelpon anak saya, dan sedikit mengancam, sampai anak saya menjawab, siap salah bang," cerita Daniel

Keluarga almarhum Aldama yakin, anaknya tidak hanya dipukul oleh satu orang saja. Karena sebelum diambil alih seniornya itu muka Aldama sudah dalam keadaan merah bekas pukulan, dan matanya juga merah.

"Jadi kami dari pihak keluarga percaya, polisi sanggung menyelesaikan kasus ini. Kami tunggu hasilnya saja. Karena ini bukan kasus kecil, tapi kasus besar, jadi kami sanggup menunggu sampai pengadilan. Kami berharap secepatnya dituntaskan, pelaku lainnya secepatnya diketahui," terang Daniel.

Sementara itu Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo mengatakan, pihak keluarga Aldama melakukan silahturahmi, untuk menanyakan sampai sejauh mana perkembangan kasus anaknya

"Sampai saat ini masih satu orang tersangka. Kami akan terus melakukan upaya-upaya untuk menyelidiki kasus ini, kalau memang ada informasih-informasih baru, saya akan sampaikan kepada keluarga Aldama. Tolong bantu kami untuk menggungkapkan kasus ini kalau ada indikasi-indikasi yang lain," ujar Kombes Dwi.

Sejauh ini menurut Dwi, tersangka utama, Rusdy, sudah dilakukan pemberkasan. Untuk perkembangannya pihak kepolisian menunggu hasil otopsi.

"Saat ini Rusdy tersangka utama sudah dilakukan pemberkasan, untuk perkembangannya nanti saya lihat hasil otopsi. Karena sejauh ini hasil otopsi belum kami terima, karena ada beberapa pemeriksaan yang harus saya lakukan di lab. Sejauh ini belum ada tersangka baru," terang Dwi.

Pihak kepolisian Polrestabes Makassar menurut Dwi, sedang menunggu hasil otopsi, dari pihak Rumah Sakit Unhas. Baru setelah itu akan dilakukan tindakan selanjutnya.

"Nantinya dari hasil Lap dan hasil otopsi kami kaji lebih jauh, kalau ada indikasi lain saya akan cari dan saya akan proses. Karena sejauh ini pihak kepolisian sudah memeriksa lebih dari 28 saksi. Termasuk petinggi kampus ATKP," pungkasnya. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.