Jakarta - PT Pertamina mulai melakukan uji coba pemberlakukan transaksi nontunai pada aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di wilayah Surabaya.
Manager Communication MOR V Jatimbalinus Pertamina Rustam Aji mengatakan, dalam piloting ini dilakukan dalam tiga fase. Pertama adalah fase transaksi nontunai via aplikasi My Pertamina di jalur khusus ‘red carpet’, sedangkan jalur lain tetap dapat melayani pembayaran tunai.
“Fase kedua akan diberlakukan transaksi nontunai di jalur bahan bakar nonsubsidi seperti Perta-Series dan Dex-Series, namun untuk jalur premium dan solar masih dapat melayani pembayaran tunai,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin, 6 Juli 2020.
Sedangkan untuk fase ketiga, kata Rustam, merupakan pemberlakuan transaksi nontunai di seluruh jalur pengisian BBM di SPBU.
“Di wilayah Surabaya terdapat 93 SPBU dan seluruhnya telah dilengkapi infrastruktur untuk transaksi nontunai,” tegasnya.
Rustam mengklaim, upaya Pertamina ini sejalan dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut.
“Kami turut berpartisipasi aktif dalam pencegahan penularan pandemi dan siap mendukung Peraturan Walikota Surabaya,” ucap Rustam.
“Selain itu, Pertamina juga ikut mendukung program Bank Indonesia dengan menggiatkan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT), karena metode cashless terbukti lebih praktis, aman, dan efisien,” sambung dia.
Dalam rilis tersebut juga dipaparkan pula sejumlah praktik protokol kesehatan di setiap SPBU Pertamina, seperti pengendara motor yang harus berjarak 1,5 meter dengan dispenser BBM. Lalu jika menggunakan mobil, pengemudi ditempatkan pada titik tertentu dan posisi mesin dalam keadaan mati.
“Kami juga melakukan desinfeksi berkala di semua fasilitas, mengecek suhu tubuh operator, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang meliputi masker, face shield, dan sarung tangan bagi seluruh operator SPBU yang bertugas,” jelas Rustam.
