Belajar SEO Bersama Charlie M. Sianipar di Tagar Institute

Berikut merupakan pengalaman belajar SEO di webinar jurnalisme bertema Strategi SEO, menembus halaman pertama Google dengan Charlie M. Sianipar.
Webinar jurnalisme bertemakan “Strategi SEO untuk Menembus Halaman Pertama Google” dengan Master SEO Charlie M. Sianipar sebagai pembicara pada Senin, 28 Desember 2020 (Foto: Tagar/Tangkapan layar Tagar)

Jakarta – Charlie M. Sianipar Master SEO melalui webinar jurnalisme bertemakan “Strategi SEO untuk Menembus Halaman Pertama Google” sampaikan hal penting, belajar SEO, cara jitu agar suatu website dapat berada di peringkat teratas Google.

Search Engine Optimization (SEO) merupakan upaya untuk mengoptimasi website agar dapat berada di peringkat teratas dan dengan begitu akan mendatangkan traffic yang lebih banyak. Disampaikan oleh Charlie, saat ini Google sendiri adalah search engine terbesar dan yang kedua merupakan YouTube.

Maka dari itu, Charlie mengatakan SEO merupakan hal yang penting baik untuk pihak media, YouTuber, Blogger, Fotografer, ataupun profesi apapun untuk melakukan branding baik untuk dirinya sendiri maupun sebuah produk.

Jika ingin menjadi yang utama di Google maka tidak cukup hanya dengan konten. Mengutip dari Google, dikatakan bahwa sistem ranking tersebut ada karena serangkaian algoritma yang melihat berdasarkan beberapa faktor seperti kata dari yang disajikan dan dicari oleh orang lain, serta relevansi.

Charlie M. Sianipar Master SEOCharlie M. Sianipar Master SEO. (Foto: Tagar)

Algoritma yang terdeteksi oleh pegiat SEO disampaikan oleh Charlie ada sebanyak kurang lebih 200. Ditekankan olehnya bahwa Google tidaklah statis sehingga suatu konten yang dibuat saat ini berada di halaman pertama dalam minggu depan atau dua bulan lagi bisa tergerus dengan konten lain. Dia pun menilai terdapat beberapa hal yang tidak dapat dilawan.

“Contoh perubahan yang paling dahsyat terjadi tahun 2020 oleh Google adalah Mei, awal pandemi di situ dia sangat sadis. Di situ dia memilih secara manual situs atau website mana saja yang layak ditampilkan di halaman Google untuk bercerita tentang pandemi Covid-19. Sebanyak apapun tulisan kalian tentang Covid-19 dia tidak peduli tapi dia pilih siapa yang layak karena dia mau menyajikan informasi ke pengguna Google dari sumber yang benar,” jelasnya.

Lalu bagaimana jika ingin bersaing dengan situs-situs ternama? Charlie mengatakan hal tersebut sangat sulit karena SEO memiliki banyak faktor dan terdapat hal selain artikel yang perlu diperhatikan seperti melakukan analisa dengan Google Analytic, lalu menggunakan Google Webmaster Tools sehingga bisa menerima report dan memperbaiki yang perlu disempurnakan, serta setting, keywords, links.

Kemudian design akan sebuah website juga harus diperhatikan karena sangat berpengaruh. “Kalau websitenya dibangun berdasarkan template yang dijual di internet harganya murah. Ratusan orang bahkan ribuan orang menggunakan template yang sama itu sulit karena satu susah di utak-atik dan kemudian ada update di Google sulit diaplikasikan” ujarnya.

Terdapat dua jenis SEO, yakni On-Page SEO yang berada di dalam sistem itu sendiri seperti website, server dan On-Page SEO dimana seseorang bekerja dari luar dengan melakukan tindakan yang menguntungkan website dan mempengaruhi algoritma Google.

Saat belajar SEO, dikatakan Charlie, Search Engine Optimization tidak dapat berdiri sendiri melainkan bekerjasama dengan banyak pihak seperti developer, coding, kepengurusan website seperti speednya yang tidak boleh lambat harus responsive (mobile first), server, dan juga pembuat konten. Konten ini sendiri tidak boleh sampai adanya kesalahan dalam menulis (typo).

“Kontennya nggak baik ya nggak sukses, sehebat apapun. Sejago apapun memahami dengan belajar SEO, ketika tidak terintegrasi jadi satu maka akan susah” katanya.

Baca juga:

Konten tidak boleh copy-paste melainkan perlu dilakukan rewrite, buat tulisan yang lebih baik jika ditempat lain membahas hal yang sama hanya 400 kata maka perlu dibuat melebihi kata tersebut misalnya 500 kata atau diunggulkan juga dengan gambar yang lebih. Pemilihan konten sendiri terdapat dua macam yakni evergreen atau mengikuti trending.

Tagar InstituteWebinar jurnalisme bertemakan “Strategi SEO untuk Menembus Halaman Pertama Google” dengan Master SEO Charlie M. Sianipar sebagai pembicara pada Senin, 28 Desember 2020 (Foto: Tagar/Tangkapan layar Tagar)

Selain itu gambar, video, maps, dan bagian berita pun dapat dioptimasi. Cara mengoptimasi gambar yakni dengan melakukan penggantian nama sesuai dengan foto tersebut contohnya siapa nama orang yang ada dalam foto tersebut. Lalu pada video pastikan isi video bagus dan sangat relevan termasuk suara.

“Di detik ke-15 atau 30 harus ada keyword, itu sangat penting karena Google juga punya algoritma tentang suara namanya Google Voice” ucapnya.

URL perlu dipastikan ramah terhadap mesin pencari, gunakan huruf dan hindari penggunaan angka, Google pun menyukai template website yang sangat unik, selalu lakukan update konten, dan local search.

Lalu, keyword atau kata kunci sangatlah penting di dalam SEO. Tentukan keyword secara spesifik dengan long tail keyword contohnya seperti jahit batik Jakarta. Letakkan keyword tersebut di judul, deskripsi dan di heading 1-2. []




Berita terkait
Webinar Gratis di Tagar Institute: Storytelling untuk Media Daring
Ikuti webinar jurnalisme: Storytelling untuk Media Daring, bersama founder Tagar Institute Lestantya R. Baskoro, Senin, 11 Januari 2021.
Tagar Institute Menggelar Pelatihan Penulisan Feature
Sekitar 200 orang mengikuti pelatihan menulis feature yang baik dan asyik yang diselenggarakan Tagar Institute. Gratis dan dapat sertifikat.
Yuk Belajar Menulis Feature di Tagar Institute, 16 November 2020
Yuk belajar menulis feature yang baik, menarik, dan asyik di Tagar Institute, Senin, 16 November 2020. Webinar ini gratis untuk mahasiswa dan umum.