TAGAR.id, Jakarta - Calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (cawapres KIM) Gibran Rakabuming Raka merespons terkait pernyataan Sekjen DPP DPIP Hasto Kristiyanto yang menjalin komunikasi dengan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk melawan tekanan kekuasaan.
Hal ini lantas ditanggapi Gibran dengan santai, ia menyebut, sebenarnya pernyataan Hasto sudah dibantah kubu AMIN. Ia juga yakin, Timnas AMIN tidak menjalin komunikasi dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Lho kan sudah disanggah dari Nasdem. Nggak deh. Kayak ya sudah dibantah sama tim AMIN. Ya kan sudah ada bantahan, mpun nggih (sudah ya)," kata Gibran ketika ditemui di Stasiun Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 November 2023.
Ketika disinggung kemungkinan TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Amin bersatu melawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, ia tak banyak merespons. Gibran hanya bilang santai saja dikeroyok dalam sebuah kompetisi.
"Ya nggak papa, biasa saja dalam kompetisi, santai, santai saja ya," katanya.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung adanya lembaga hukum yang diintervensi untuk memenuhi kepentingan segelintir kelompok. Hal tersebut kemudian berkaitan dengan tekanan yang diterima oleh TPN Ganjar-Mahfud di berbagai daerah.
Menurut Hasto, ada instrumen negara yang dilibatkan dalam memberikan tekanan terhadap lawan politik kelompok tertentu. Ia pun mengaku telah berkomunikasi dengan pasangan Amin, yang merasakan tekanan serupa oleh penguasa.
"Kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama," ujar Hasto di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 November 2023.
- Baca Juga: Dikabarkan Jadi Cawapres Prabowo 2024, Hasto Bakal Ajak Gibran Ngobrol di DPP PDIP, Ada Apa?
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DOO Partai Nasdem, Ahmad Ali membantah pernyataan Hasto. Menurutya, Koalisi Perubahan tidak akan pernah berkoalisi hanya untuk bermusuhan dengan orang.
"Jadi apa yang disampaikan itu adalah khayalan dia. Menurut saya karena tidak bagus kemudian negara ini kita bangun dengan basis permusuhan," ujar Ali kepada wartawan di Jakarta. []