Begini Cara Jubir KPK Mendidik Anak Agar Anti Korupsi

Febri Diansyah juru bicara KPK punya cara menanamkan sikap anti korupsi pada anak sejak usia dini.
Febri Diansyah Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin 30/4/2018. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 2/5/2018) - Sebagai orang yang bekerja di lembaga anti rasuah, Febri Diansyah juga mendidik ketiga anaknya agar bersih dari korupsi.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, mendidiknya dimulai dari melatih kejujuran terhadap anak-anaknya sedari dini. Kejujuran, menurut dia, bisa dicontohkan melalui sikap dan perilaku orangtua.

"Prinsip yang paling mendasar itu, mengajarkan kejujuran. Tapi mengajarkan itu contohnya harus dari kita (orangtua) karena biasanya kita ngajarin anak-anak itu bohong, dengan bilang, 'Bapak pergi sebentar ya, mau ke toilet dulu'. Padahal entah ke mana gitu," ia mencontohkan ketika diwawancarai Tagar di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (30/4/2018) malam.

Hal tersebut, lanjut Febri, dampaknya akan membuat anak-anak belajar bahwa melakukan kebohongan adalah suatu yang benar dan sah saja jika dilakukan.

"Lama-lama mereka belajar bahwa bohong itu tidak apa-apa. Jadi lebih baik jujur saja, meskipun kadang anak-anak nangis ya," ucap Febri.

Langkah berikutnya dalam mendidik anak agar anti korupsi, menurut Febri yakni dengan menghargai ketika anak-anak berani jujur, bukan justru memarahinya.

"Hargai mereka kalau mereka jujur, jangan kalau mereka jujur telah memecahkan piring terus malah dimarahi," pungkasnya.

Febri menilai, kejujuran adalah prinsip dasar seluruh nilai anti korupsi, maka orang tua patut mengajarkan kejujuran, sekalipun anak-anaknya melakukan kesalahan.

"Nah, itu yang tidak mudah kan mengajarkannya, dan harus dari kecil. Kalau sudah besar dibilang dan dituntut harus jujur, dia tidak akan paham soal kejujuran itu apa," tandasnya.

Memiliki tiga anak yang terpaut usia tidak terlalu jauh juga menuntut Febri agar bisa mengajarkan anak-anaknya agar saling menghargai dan menghormati satu sama lain, hal itu juga mengajarkan anak-anaknya memiliki rasa tanggung jawab.

"Juga mengajarkan mereka punya tanggung jawab kan, kakak ke adiknya lalu dari adik hormat ke kakaknya. Itu ajaran mereka untuk saling menghargai," jelasnya.

Hal tersebut, menurut Febri masih berkaitan dengan pendidikan anti korupsi sejak dini, lantaran jika seseorang mampu menghargai setiap kepercayaan yang diberikan orang lain kepadanya, maka orang tersebut akan menjauhi korupsi.

"Karena korupsi kan sebenarnya ketika orang yang dipilih itu tidak menghargai kepercayaan yang diberikan oleh orang banyak dengan jabatannya itu. Jadi tanpa bicara korupsi, tanpa bicara anti korupsi kita menanam sistem nilai itu kepada anak-anak," tutupnya. (sas)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.