Jakarta - Seorang bayi perempuan berusia 9 bulan di Beijing, China dikonfirmasi terinfeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona. Menurut laporan, bayi tersebut menjadi pasien termuda yang terinfeksi virus mematikan yang kini mewabah di China.
Seperti dilansir dari nypost.com, bayi perempuan itu termasuk satu di antara 68 orang dengan kasus virus korona di Beijing, sejak wabah virus muncul dua bulan yang lalu di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, lapor CNN.
Berdasarkan data terakhir, Minggu, 26 Januari 2020 jumlah temuan kasus virus corona naik menjadi 2,051 dengan 56 kematian. Tapi, hingga kini, virus corona yang muncul ada Desember di pasar Wuhan masih misterius .
Para pejabat kesehatan mengatakan untuk sementara ini belum ada vaksin untuk mengatasi virus corona. Namun yang jelas, virus corona secara umum dapat dicegah dengan mencuci tangan, mengindari sentuhan mata, hidung, dan mulut seseorang yang belum mencuci tangan, atau kontak langsung dengan orang yang sakit atau terinfeksi virus corona.
Sementara itu, Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Provinsi Hubei, China menjadi dokter pertama yang meninggal dunia setelah terjangkit virus corona.
Kematian dokter yang berada di pusat penyebaran virus corona, Wuhan itu dilaporkan dalam cuitan China Global Television Network.
Seperti dilansir dari Reuters, Liang Wudong merupakan dokter di Hubei Xinhua Hospital yang berada di garda depan menangani pasien sejak virus corona menyebar di kota Wuhan. Dia dinyatakan meninggal seusai terjangkit virus di usia 62 tahun.
Selain China, dalam kurun satu bulan 12 negara sudah mengkonfirmasi terkait kasus virus corona. Negara-negara tersebut di antaranya Kanada, Jepang, SIngapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia. []