Jakarta - Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub F Budi Prayitno memastikan tidak ada beban tambahan bagi calon jemaah umrah, baik dari maskapai atau agen perjalanan.
Hal itu mengingat pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kalau terjadi kondisi force majeur maskapai tidak akan dibebankan ke pihak penumpang, ada kewajiban menjemput jemaah di sana kosong pun harus terbang.
"Enggak ada beban tambahan bagi jemaah yang ditunda pelaksanaan ibadahnya. Harapannya supaya tidak ada beban, baik dari maskapai maupun agen perjalanan karena pasti sudah reservasi hotel dan makanan," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub F Budi Prayitno di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020, seperti diberitakan Antara.
Kata Budi Prayitno, calon jemaah umrah juga akan mendapatkan perpanjangan visa untuk keberangkatan selanjutnya. Bahkan, dalam kondisi kahar atau force majeur sudah sesuai peraturan, penumpang tidak dikenakan beban tambahan.
"Kalau terjadi kondisi force majeur maskapai tidak akan dibebankan ke pihak penumpang, ada kewajiban menjemput jemaah di sana kosong pun harus terbang. Maskapai dan agen-agen itu memiliki pemahaman yang sama harus memahami keputusan Pemerintah Arab Saudi," ucapnya.
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri sedang mengupayakan penerbangan umrah dari Indonesia karena hingga sampai saat ini belum ditemukan kasusnya.
Hingga saat ini, menurut dia, sejumlah maskapai penerbangan masih menghentikan sementara operasinya ke Indonesia, seperti Singapore Airlines, Cathay Airways, dan maskapai-maskapai yang terdampak virus corona, terutama untuk penerbangan internasional.
Dia menuturkan saat ini juga pihaknya belum menyiapkan rute pengganti bagi maskapai yang sementara tidak mengoperasikan ke Arab Saudi.
"Tidak ada. Mereka ikut berkontribusi untuk memberikan dukungan kepada jemaah," tutur Budi Prayitno.
Berikut ini daftar negara yang dicegah memasuki ke Arab Saudi untuk sementara waktu, yaitu China, Iran, Italia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia dan Vietnam. []
Baca juga:
- Travel Umrah Makassar Jadwal Ulang Berangkat ke Arab
- Corona Sebabkan 17 Ribu Jemaah Sulsel Gagal Umrah