Jakarta – Pulau di Karibia, Barbados, secara resmi menjadi republik dan Selasa, 30 November 2021, dini hari waktu setempat dan melantik seorang presiden sebagai kepala negara untuk menggantikan Ratu Elizabeth II.
Penyerahan kekuasaan itu dilakukan sebulan setelah parlemen bekas jajahan Inggris yang pernah dijuluki "Little England" itu memilih presiden pertamanya dengan suara mayoritas dua pertiga menyusul usahanya untuk menjadi republik sejak lebih dari dua dekade lalu.
Ribuan orang menonton acara peresmian larut malam itu di televisi, mendengarkannya di radio atau melihatnya secara langsung di alun-alun rakyat di mana patung seorang penguasa Inggris yang terkenal disingkirkan tahun lalu di tengah dorongan dunia untuk menghapus simbol-simbol penindasan.
Tamu paling terkenal, Pangeran Charles, tiba hari Minggu, 28 November 2021, di Barbados, untuk mengikuti acara peresmian itu.
Gubernur Jenderal Barbados, Sandra Mason, yang ditunjuk oleh ratu, dilantik sebagai presiden tak lama setelah tengah malam atau tepatnya Selasa dini hari, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan ke-55 pulau itu dari Inggris.
Barbados perlahan-lahan menjauhkan diri dari masa lalu kolonialnya setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada November 1966.
Negara pulau berpenduduk lebih dari 300.000 orang itu adalah salah satu negara terkaya di Karibia. Negara itu sangat bergantung pada industri pariwisata, manufaktur, dan keuangan (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Prancis Kerahkan Pasukan Khusus ke Guadeloupe di Karibia
Lionel Messi Terus Memanfaatkan Liburannya ke Karibia
Korban Tewas Akibat Gempa di Haiti Mendekati 2.000 Jiwa
Naomi Osaka Janjikan Bantuan Untuk Korban Gempa Haiti