Oleh: Boy Nababan, Relawan BaraJP
Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) merupakani organisasi relawan pertama yang mendorong dan menyatakan dukungan kepada Ir. H. Joko Widodo untuk maju menjadi calon presiden pada Pilpres tahun 2014.
Melalui kongres relawan sedunia tanggal 15 Juni 2013 di gedung Indonesia Menggugat di Kota Bandung, BaraJP resmi berdiri dan mendeklarasikan Ir. H. Joko Widodo sebagai Calon Presiden pilihan rakyat.
Inilah yang menjadi cikal bakal bangkitnya kegerakan organisasi kerelawanan pendukung Jokowi dalam Pilpres 2014.
BaraJP sebagai organ relawan sulung menjadi salah satu motor penggerak pemenangan Jokowi pada masa kampanye Pilpres 2014 dan 2019 di samping PDIP selaku partai pengusung.
Pada Kongres kedua tahun 2019 di Bogor, BaraJP kembali meneguhkan dukungan totalitasnya kepada Presiden Jokowi dengan motto Setia Sampai Akhir, Satu Sikap Satu Komando.
Sikap Setia Sampai Akhir ini merupakan pernyataan atas kesadaran bahwa BaraJP lahir karena Jokowi, dan akan berakhir bersama Jokowi yaitu saat berakhirnya masa jabatan presiden.
Semua kader BaraJP bersepakat bahwa apapun yang diperintahkan Jokowi maka itulah keputusan final BaraJP di tahun politik 2024.
Slogan Satu Sikap Satu Komando menjadi haluan dalam setiap kegerakan yang dilakukan BaraJP, tegak lurus pada Jokowi.
Seluruh kader BaraJP yang tersebar di 34 Provinsi dan 15 Negara sepenuhnya menyadari bahwa takdir kehadiran BaraJP adalah untuk Jokowi.
Kemudian pada Kongres Luar Biasa tahun 2021 di Bogor, BaraJP mendefinitifkan organisasi kemasyarakatan Barisan Relawan Jalan Perubahan (ormas Bara JP) sebagai organisasi penerus Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) setelah masa jabatan presiden berakhir.
Bara JP Barisan Relawan Jokowi Presiden yang kemudian menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan. (Foto: Tagar/Bara JP)
Pemilu 2024
Memasuki dan menyongsong tahun politik 2024 BaraJP menggagas ide penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Pada bulan Mei 2022 Ketua Umum BaraJP Utje Gustaaf Patty mendeklarasikan Jokowi 3 Periode (JKW3P) sebagai sikap politik BaraJP.
BaraJP meyakini bahwa Bangsa dan Negara Indonesia masih membutuhkan sosok figur Jokowi sebagai pemimpin Nagara ini. Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di periode kedua belum berjalan optimal disebabkan pandemi Covid. Banyak program pembangunan pemerintah tertunda selama masa tiga tahun pandemi, ungkap Utje saat deklarasi JKW3P.
Gagasan ide penambahan masa jabatan presiden inipun menjadi perbincangan hangat di kalangan elit politik dan masyarakat dengan berbagai pro dan kontra.
Terlepas dari pro dan kontra ide gagasan perpanjangan masa jabatan presiden, BaraJP telah menunjukkan sikap setia dan tegak lurus kepada Jokowi.
"Selama Pak Jokowi masih Presiden, maka BaraJP tidak ke mana-mana, BaraJP satu sikap satu komando, setia di garis Jokowi" ujar Utje.
Begitupun hingga saat ini di mana telah ada 2 (dua) Calon Presiden yang telah dideklarasikan yaitu Anies R Baswedan (Nasdem) dan Ganjar Pranowo (PDIP) BaraJP tidak bersikap sama sekali.
Bahkan terhadap Capres PDIP yang mana Pak Jokowi turut hadir menyaksikan deklarasi, BaraJP bergeming, tetap setia menunggu arahan Jokowi.
Pada level basis massa grossroad BaraJP sendiri bukan berarti tidak terjadi riak-riak dan kegelisahan. Beberapa pengurus daerah telah mengusulkan nama-nama bakal capres yang diharapkan dapat didukung oleh BaraJP secara nasional.
Untuk menyikapi aspirasi yang ada, Utje Gustaaf Patty selaku Ketua Umum BaraJP kemudian mengeluarkan Maklumat mengenai pola kerja organisasi dalam menghadapi tahun politik 2024.
Semua kader BaraJP bersepakat bahwa apapun yang diperintahkan Jokowi maka itulah keputusan final BaraJP di tahun politik 2024.
Adli Abdullah selaku Koordinator Wilayah BaraJP Indonesia bagian Barat, David Pajung selaku Korwil Indonesia bagian Tengah, William Frans Ansanay selaku Korwil Indonesia bagian Timur, serta Vivi Evilia selalu Koordinator BaraJP Luar Negeri menyampaikan tekad juang yang sama dan secara simultan kepada seluruh kader BaraJP di Nusantara dan manca negara untuk tetap setia menunggu komando Presiden Jokowi.
Dari rentetan peristiwa dan perjalanan BaraJP tersebut dapat ditarik menjadi sebuah kesimpulan bahwa di mana BaraJP berada maka di sanalah Restu Jokowi dinyatakan.
Sebuah Restu Moral untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, sejahtera dan berdiri sejajar dengan negara-nagara maju dunia. []