Bara JP: Polisi Tak Perlu Tanggapi Laporan untuk Najwa Shihab

Ketua Bara JP Viktor S. Sirait meminta polisi tidak menanggapi laporan sensasi memidanakan Najwa Shihab karena mewawancarai kursi kosong Terawan.
Najwa Shihab. (Foto: Tagar/Instagram @najwashihab)

Jakarta - Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait meminta polisi untuk tidak menanggapi laporan yang ditujukan kepada Najwa Shihab yang dalam acara Mata Najwa, mewawancarai kursi kosong karena Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tidak mau menghadiri undangan sebagai narasumber di acara itu.

"Polisi tidak perlu merespons laporan itu. Kami meragukan pelapor itu, hanya cari sensasi saja," ujar Viktor kepada Tagar, Rabu, 7 Oktober 2020.

Viktor menilai apa yang disampaikan Najwa Shihab adalah hal wajar. "Minta informasi dari pejabat publik, pejabatnya enggak mau hadir, dan Najwa mewawancarai kursi kosong? Penampilan kursi kosong kami lihat sebagai karya jurnalistik yang bagus. Kreatif memberikan informasi, kok jadi pejabat publik susah amat sih diundang bicara, diundang memberikan informasi publik? Jadinya kami harus wawancara kursi kosong. Itu kreativitas jurnalistik."

Baca juga: Gegara Terawan, Relawan Jokowi Laporkan Najwa Shihab ke Polisi

Najwa ShihabPresenter Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong karena Menkes Terawan yang ia undang tidak mau hadir. (Foto:Tagar/YouTube.com/Najwa Shihab)

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berhak tidak hadir, kata Viktor, "Namun, Najwa juga berhak memberitahukan kepada publik bahwa ia telah berusaha meminta kehadiran pejabat publik dan tidak hadir. Bagi kami sebaiknya yang digali adalah keterangan tidak hadir dari sang Menkes."

Viktor menegaskan, "Jangan sedikit-sedikit beda pikiran, lapor polisi. Enggak sesuai dengan pikiran kita, lapor polisi. Kami yakin sikap ini jauh dari Pak Jokowi yang sangat menghormati setiap pendapat, menghormati semua pihak."

Penampilan kursi kosong kami lihat sebagai karya jurnalistik yang bagus.

Sebenarnya yang justru menjadi pertanyaan, kata Viktor, adalah kenapa Menteri Kesehatan atau yang mewakilinya tidak bisa hadir. "Harusnya ruang media gratisan begini dioptimalkan untuk menginformasikan kepada publik terkait Kementerian Kesehatan atau terkait penanganan covid."

Viktor menjelaskan, Menteri Kesehatan harus memanfaatkan media untuk memberitakan kepada publik terkait capaian-capaian Kementerian Kesehatan, "Tapi memang beda hal kalau Menkes merasa tidak bisa berbuat banyak sebagai Menteri Kesehatan."

Sebelumnya, Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya dengan sangkaan presenter Mata Najwa tersebut telah melakukan dugaan cyber bullying karena melakukan wawancara monolog dengan kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu Silvia Devi merasa tersakiti dengan tindakan Najwa Shihab karena dokter Terawan tidak hadir dalam acara itu namun tetap diwawancarai dan dijadikan parodi hingga disiarkan kepada publik.

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden. Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara, khususnya menteri," kata Silvia di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. []

Berita terkait
dr Tirta Siap Bela Najwa Shihab Lawan Relawan Jokowi Bersatu
dr. Tirta Mandira Hudhi mengaku siap pasang badan membela jurnalis Najwa Shihab yang dilaporkan ke kepolisian.
Relawan Jokowi Laporkan Najwa Shihab, Jimly: Merusak Hukum
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jimly Asshiddiqie menilai pelaporan Relawan Jokowi terhadap Najwa Shihab merusak hukum.
Denny Siregar : Yang Lapor Najwa Shihab ke Polisi Itu Pansos
Denny Siregar menyebut pihak yang melaporkan Najwa Shihab ke polisi adalah mereka yang sedang mencari perhatian.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu