Bantu Menjual Gerabah, Janji Kampanye Kang Emil..

Bantu Menjual Gerabah, Janji Kampanye Kang Emil..
Emil Janji Menjualkan Gerabah. Cagub Jabar, Ridwan Kamil berbincang dengan Ketua Pengrajin Gerabah, Arkima (41) di Desa Sitiwinangun, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/3/2018). Saat itu, Arkima curhat kepada Ridwan persoalan sulitnya memasarkan gerabah dari desanya. (Aldi)

Cirebon, (Tagar 7/3/2018) - Setelah blusukan ke desa gerabah di Desa Sitiwinangun, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/3), Kandidat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berjanji membantu meningkatkan marketing produk gerabah di desa itu. Penduduk desa yang mayoritas memiliki keterampilan membuat gerabah itu sangat antusias mendengar rencana tersebut.

"Masalah utama kami adalah marketing. Selama ini marketing produk gerabah kami belum terlalu luas, baru seputaran Cirebon saja," kata Ketua Pengrajin Gerabah, Arkima (41).

Pihaknya sangat senang, jika Emil mau membantu dalam marketing. Selama ini, orderan datang dari perusahaan atau perorangan. Dia berharap, jika Emil terpilih dapat membantunya memperkenalkan produk gerabah ini, misalnya dengan membuat pameran ditingkat provinsi.

Desa Siti Winangun, sejak turun temurun warganya diwarisi orang tua mereka keterampilan membuat seni gerabah. Sebanyak 60 KK di desa itu memproduksi gerabah di rumah-rumah mereka.

"Keuntungannya lumayan, sekitar 60 persen dari biaya produksi," tukas Arkima. Namun, lanjutnya, kendala yang dihadapi para perajin adalah berkurangnya bahan baku, tanah liat, sehingga mereka harus membeli tanah dari desa lain.

Arkima berharap ada pemanfaatan teknologi agar bisa memproduksi gerabah lebih cepat. Selama ini, tanah liat dari sawah tidak bisa langsung dibikin gerabah, tapi harus dicampur dengan pasir. "Cara mencampurnya masih manual, hanya diinjak-injak dengan kaki," kata dia.

Ridwan Kamil mengapresiasi apa yang sudah dilakukan masyarakat desa Sitiwinangun. Menurutnya, secara konsep sudah benar setiap desa punya skill khusus, ketika suami mereka ke sawah, istrinya mengerjakan seni gerabah di rumah.

"Hanya pendapatan per bulannya kurang memadai sekitar Rp 1 jutaan, sehingga tugas pemerintah mencarikan orderan jangka panjang dengan harga lebih baik," kata Emil.

"Gagasan saya gerabah ini bisa sampai ke hotel-hotel. Misalnya membuat wadah samphoo. Untuk meningkatkan produksi, pemanfaatan teknologi harus diterapkan," pungkas Emil.

Hari kedua agenda blusukan Kang Emil di Cirebon dimulai dengan memenuhi undangan pesantren, berkunjung ke Keraton Kanoman dan Kacirebonan, menemui para nelayan di desa nelayan Bondet, mengunjungi desa gerabah di Desa Sitiwinangun dan malamnya mengukuhkan relawan Panatik di Gunungsari Trade Center, Cirebon. (aldi)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi