Bantai Rohingya, India Justru Bantu Pasokan Senjata ke Myanmar

Saat dunia menekan Myanmar atas tindakannya terhadap Rohingya, India justru membantu Myanmar dan mempertimbangkan memasok senjata untuk militer Myanmar.
Muslim Amerika melakukan unjuk rasa terhadap kekerasan yang terjadi pada muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, di samping kantor pusat PBB di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Jumat (15/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Alfiky/cfo/17

New Delhi, (22/9/2017) - Saat dunia semakin keras menekan Myanmar atas tindakan kerasnya terhadap Rohingya, India justru membantu Myanmar dan mempertimbangkan memasok senjata untuk militer Myanmar.a

Hal ini disampaikan pejabat India saat kunjungan Kepala Angkatan Laut Myanmar Tin Aung San ke India dan bertemu dengan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitaraman dan kepala angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara India, Kamis (21/9) kemarin.

Kedua pihak juga berbicara tentang pelatihan pelaut Myanmar dengan kursus tingkat tertinggi, yang diajarkan kepada perwira militer di lembaga pertahanan khusus India.

Keputusan India membahas peningkatan kerja sama militer dengan tetangganya di timur itu diperkirakan menjadi bagian dari dorongan untuk melawan pengaruh China di wilayah tersebut.

Kedua pihak membahas pasokan kapal patroli lepas pantai. Kepala Angkatan Laut Myanmar juga mengunjungi lokasi pembangunan kapal angkatan laut di Mumbai sebagai bagian dari perjalanan empat hari, yang berakhir pada Kamis.

"Myanmar adalah pilar kebijakan Look East kami dan urusan pertahanan merupakan bagian besar dari hubungan tersebut," kata pejabat tersebut.

Pada 2013, India menawarkan untuk memasok peralatan seperti senjata artileri, radar dan alat penglihatan malam ke tentara Myanmar. Sejak saat itu, fokusnya telah beralih ke kerja sama angkatan laut karena India berusaha untuk mendorong mundur pengaruh China di wilayah tersebut.

Kedua pihak diharapkan meningkatkan patroli terkoordinasi di Teluk Benggala yang membantu kedua angkatan laut beroperasi bersama.

"Fakta bahwa pemerintah India menerima perwira militer tingkat tinggi pada saat masyarakat internasional mengkritik militer mengirimkan sebuah isyarat," kata K Yhome, yang mengkhususkan diri pada kebijakan lingkungan India di Observer Research Foundation berbasis di New Delhi.

"Pesannya adalah India bersama dengan pemerintah Myanmar sejauh menyangkut isu Rohingya," katanya.

Sejak kemelut meletus di Rakhine pada bulan lalu, New Delhi mendukung pemimpin Aung Saan Suu Kyi, yang mengecam serangan pegaris keras terhadap pasukan keamanan, yang memicu tindakan keras militer terhadap Rohingya. (Fet/Ant/Reuters)

Berita terkait