Bank Jago Pilih Jadi Bank Digital, Begini Alasannya

Direktur Utama Bank Jago, Karim Siregar mengatakan, perubahan fokus bisnis ini dilakukan manajemen berdasarkan hasil observasi
Direktur Utama Bank Jago, Karim Siregar. (Foto:Tagar/cnbc)

Jakarta - Manajemen PT Bank Jago Tbk (ARTO), akhirnya buka suara mengenai perubahan fokus bisnis perusahaan dari sebelumnya bank konvensional menjadi bank digital. Direktur Utama Bank Jago, Karim Siregar mengatakan, perubahan fokus bisnis ini dilakukan manajemen berdasarkan hasil observasi yang melaporkan adanya pergerakan dari interaksi nasabah perbankan.

"Tadinya nasabah data ke bank sekarang tidak lagi, menggunakan aplikasi mobile. Untuk tetap relevan kami merubah cara memberikan layanan," tutur Karim Siregar dalam acara VIP Forum Digital Banking, Kamis, 8 April 2021.

Karim Siregar menjelaskan, dalam melayani nasabahnya, Bank Jago menempatkan diri untuk memberikan solusi finansial pada segmen menengah untuk individu, konsumen, dan bisnis. Layanan konvensional dan syariah.

Tadinya nasabah data ke bank sekarang tidak lagi, menggunakan aplikasi mobile. Untuk tetap relevan kami merubah cara memberikan layanan.

"Sehari-hari nasabah akan berhubungan dengan ekosistem digital, partner berbasis teknologi dengan teknologi yang dibangun sendiri dan terkini. Teknologi yang digunakan nasabah akan relevan," tegasnya.

Sebelumnya, Bank Jago bernama Bank Artos Indonesia yang berbasis di Bandung dan berdiri sejak 1992. Pada tahun 2019, perusahaan diakuisisi oleh duo Jerry Ng dan Sugito Walujo melalui perusahaan masing-masing yakni Metamorfosis Ekosistem Indonesia dan Wealth Track Technology Limited, dengan nilai akuisisi Rp 243 Miliar dan mewakili 51% modal dasar dan disetor perusahaan.

Jerry Ng sebelumnya adalah Direktur Utama Bank BTPN, sementara Sugito Walujo adalah investor Bank BTPN sebelum diakuisisi oleh Sumitomo Mitsui atau SMBC Perusahaan ini, tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016.[]

Berita terkait
Rights Issue, Bank Jago (ARTO) Incar Dana Rp 7 Triliun
Bank Jago akan menggelar akan rights Issue untuk menargetkan perolehan dana penambahan modal sebesar Rp7,05 triliun.
OJK Izinkan Mega Corpora Milik Chairul Tanjung Caplok Bank Harda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan izin untuk aksi akuisisi pengambilalihan Bank Harda Internasional.
Bank OCBC NISP Yakin, 2021 Naik Kelas ke BUKU IV
Bank OCBC NISP, yakin dapat naik kelas ke kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV secara organik pada tahun 2021.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.