Jakarta - Banjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengakibatkan lahan pertanian terendam. Bahkan, yang terendam banjir ada ratusan hektare.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pasbar, Edi Murdani mengatakan, berdasarkan data dari pemerintah nagari persiapan di daerah itu, selain merendam rumah warga, banjir juga merendam puluhan hektare lahan pertanian warga.
“Saat ini kami masih mengumpulkan data berapa kerusakan lahan pertanian akibat dampak banjir yang terjadi. Data sementara lebih seratus hektare terdampak,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat Doddy San Ismail, di Simpang Empat, Sabtu 18 Desember 2021.
Jika data validnya dapat akan diinformasikan segera saat ini tim masih berupaya membantu warga korban banjir sambil menunggu air surut.
Sementara, di Jorong Air Napal sebanyak tiga unit rumah rusak parah (hancur), 93 rumah terendam, 1 buah polongan runtuh dan 30 hektare lahan pertanian warga terendam banjir.
- Baca Juga: Kendalikan Banjir Jakarta, Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021
- Baca Juga: Banjir Genangi Rumah Warga Bonang Demak di Hari Pertama 2021
Ia berharap data valid untuk kerusakan lahan pertanian akibat dampak banjir segera diperoleh.
"Jika data validnya dapat akan diinformasikan segera. Saat ini tim masih berupaya membantu warga korban banjir sambil menunggu air surut," ujarnya.
Ia mengatakan dari data sementara lahan pertanian atau sawah yang terdampak banjir di Kecamatan Ranah Batahan yakni di Desa Baru sekitar 100 hektare, Jorong Aek Napal 10 hektare dan Tamiang Batahan sekitar 30 hektare.
- Baca Juga: Tanggul Sungai Lusi Jebol, BPBD Grobogan: Waspadai Banjir
- Baca Juga: Banjir Kiriman Ungaran Terjang 33 Rumah di Meteseh Semarang
Selain di Kecamatan Ranah Batahan lahan pertanian yang terdampak di Kecamatan Kinali juga ada yakni di Bunuik sekitar 70 hektare dan di Langgam sekitar 25 hektare.
(Emilya Rahmawati)