Bani Seventeen, Pemusik yang Cinta Keluarga Hingga Relijius Jelang Tiada

Bani Seventeen dikatakan sang ayah relijius menjelang tiada.
Bani Seventeen dan istrinya, Cindri Wahyuni yang saat ini sedang mengandung. (Foto: Instagram/cindiwry)

Jakarta, (25/12/2018) - Pemain gitar bass Seventeen, Muhammad Awal Purbani atau yang akrab disapa Bani menjadi korban meninggal dunia dalam bencana tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam.

Selain Bani, drumer Andi Darmawan, gitaris Herman Sikumbang, Bassis Muhammad Awal Purbani, Road Manajer Seventeen Oki Wijaya, kru band Seventeen Ujang dan istri vokalis Ifan, Dylan Sahara, meninggal dunia tergulung tsunami di Tanjung Lesung, Banten pada Sabtu (23/12) malam. Saat itu, Seventeen berada di Tanjung Lesung sedang mengisi acara gathering PLN UIT JBB.

Bani merupakan kelahiran Sleman pada 9 Maret 1982. Nyawanya terengut gulungan tsumai Selat Sunda. Dia meninggalkan seorang anak bernama Inara dan seorang istri Cindy Wahyuni yang tengah hamil tiga bulan.

Lulusan SMK Negeri 3 Jogjakarta dan sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Yogyakarta tersebut, dikenal sebagai remaja penggila musik dan olahraga.

Karir bermusik sulung dari lima bersaudara itu kian terbuka lebar saat diajak sepupunya bernama Yudhi Rus Harjanto untuk bergabung mengisi instrumen bass di sebuah grup band bernama Seventeen pada 17 Januari 1999.

Seventeen BandBani, Ifan, Andi, Herman. Seventeen band setelah perjalanan panjang 20 tahun kurang 20 hari. (Foto: Instagram/Ifan Seventeen)

Yudhi sebagai inisiator terbentuknya band, kemudian mengajak beberapa personil lain yaitu Herman Sikumbang (gitar), Zulianto "Zozo" Angga (gitar), Windu Andy Darmawan(drum) dan Yohan "Doni" Saputra (vokal). Belakangan, Zozo, Andy dan Doni justru hengkang dari band pada tahun 2008, menyusul kemudian Yudhi pada tahun 2013.

Bersama Seventeen, Bani saat itu telah sempat menggelontorkan 2 album berjudul Bintang Terpilih (2003) dan Sweet Seventeen (2005).

Hengkangnya beberapa personil tak membuah Seventeen hilang arah. Bani dan kawan-kawan lalu melakukan audisi untuk mencari beberapa personil baru demi mengisi posisi kosong yang ditinggalkan kawan seperjuangan Bani.

Menemukan Ifan sebagai vokalis pengganti, Seventeen kembali menggelontorkan album musik ketiga pada tahun 2008, setahun kemudian Andy juga kembali pulang kepangkuan Seventeen pada tahun 2009.

Sampai dengan tahun 2018, sekurangnya 6 buah album penuh dilepas rilis kelompok musik asal Yogyakarta tersebut. Bani menjadi salah satu personil awal yang bertahan sampai maut mencabut nyawanya pada Sabtu (22/12) malam. Ditinggal meninggal tiga personelnya, Ifan menjadi satu-satunya personel Seventeen yang tersisa.

Selain dikenang sebagai orang yang gigih dalam bermusik, Bani juga dikenal pebisnis handal yang amat relijius.

Pria yang menikahi Cindy Wahyuni pada tanggal 29 Maret 2015 tersebut mendirikan Hasani, sebuah merk fseyen khusus muslim pada tanggal 1 Februari 2018, setelah sebelumnya bersama beberapa personil lain Seventeen mendirikan label Mahakarya pada tahun 2009 silam.

Beberapa waktu sebelum ajal menjemput, Bani disebut-sebut semakin tampak relijius. Hal tersebut diutarakan oleh Fajar Wibowo, ayah Bani, pada awak media di rumah duka di Sleman Yogyakarta, Senin (24/12).

"Memang ada perbedaan drastis dari sikap mas Bani soal itu (semakin relijius). Kayaknya begitu. Belakangan ini, dia semakin mendekatkan diri pada agama," terang Fajar.

Fajar juga berkisah tentang sosok Bani yang dinilai memiliki kepedulian yang tinggi pada keluarga besarnya. "Sejak mulai bagus kariernya di musik, Bani sering membantu biaya pendidikan bagi adik-adiknya. Dari bantuan itu, dua adik Bani telah lulus kuliah," tandas Fajar.

Berita terkait