Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya memusnahkan barang bukti narkoba sebanyak 150 Kilogram jenis sabu dengan nilai Rp 100 miliar lebih, di depan halaman Mapolrestabes Surabaya, Kamis, 18 Agustus 2020.
Tidak lupa, polisi juga menghadirkan puluhan tersangka saat prosesi pemusnahan barang haram tersebut. Beberapa tersangka di antaranya perempuan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga turut memberikan pesan kepada para tersangka narkoba di Mapolrestabes Surabaya. Bahkan dia juga sempat bertemu dengan salah satu tersangka yang memakai masker Persebaya.
Melihat ada tersangka yang mengenakan masker Persebaya, Risma mengatakan perilaku Bonek tak seperti ini. Kalau mengaku suporter Bajul Ijo tentu memerangi narkoba bukan malah mengedarkan.
"Kalau Bonek itu ya menyatakan perang terhadap narkoba, bukan malah kayak kalian ini," ujar Risma.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan dari jumlah 150 Kg ini, Polrestabes Surabaya mengamankan setidaknya 30 tersangka dan tiga di antaranya perempuan. Barang-barang bukti ini pun juga langsung dimusnahkan.
"Hari ini kami melakukan pemusnahan 150 Kg, kalau diuangkan ya sekitar di atas Rp 100 Miliar lebih," kata Isir, Kamis 18 Juni 2020.
Kalau Bonek itu ya menyatakan perang terhadap narkoba, bukan malah kayak kalian ini.
Melihat barang sitaan narkoba jenis sabu yang cukup besar, Isir menyampaikan akan terus memburu para pelaku tersebut hingga ke akarnya sebab Narkoba bisa merusak generasi bangsa.
Sementara itu, soal Surabaya menjadi zona merah peredaran Narkoba, Isir menilai memang Kota Pahlawan sering menjadi transit baik bandar maupun pengedar. Alasannya perputaran uang di kota ini cukup besar.
"Memang Surabaya ini sudah menjadi tenpat tujuan, bukan hanya di sini, tapi banyak kota lain di Indonesia juga jadi tujuan. Makanya kita tabuh genderangnya, kita nyatakan perang melawan narkoba itu artinya perang tanpa henti melawan para bandar," katanya.
Isir sendiri mengakui, tak mudah menghentikan peredaran narkoba. Meski sudah menangkap bandar besar, namun, peredaran barang tersebut masih terus terjadi. Oleh sebab itu, ia meminta jajaran terkait seperti BNN turut membantu dalam memerangi narkoba dan selalu berkoordinasi menangkap para pelaku.
"Jadi saya juga sampaikan bahwa ini butuh integritas dari jaringan aparat penegak hukum yang lengkap dan sebagainya. Kami juga harus fokus untuk mengungkap narkoba ini, serta tetap harus bekerjasama dan kolaborasi," ujar dia. []