Pekanbaru - Seorang bandar narkoba asal Sumatera Utara, yang tengah membawa 10 Kg sabu, tewas setelah ditembak petugas kepolisian dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau bersama Polda Metro Jaya di Kota Pekanbaru, Riau.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Suhirman di Pekanbaru, mengatakan tersangka berinisial S itu dihadiahi timah panas hingga meregang nyawa setelah berusaha kabur dari kejaran polisi.
"Mister S ini merupakan pengendali, peredaran narkoba," katanya, Kamis 9 Januari 2020, dikutip dari Antara.
Pengungkapan itu merupakan hasil pengintaian panjang sejak akhir Desember 2019 lalu. Polisi mengendus rencana pengiriman narkoba dalam jumlah besar dari Malaysia yang masuk melalui Kota Dumai, Riau.
Kami pastikan penyidikan tidak berhenti di sini
Dari penyelidikan terungkap sosok S dan seorang kurir berinisial A. Keduanya berasal dari Sumatera Utara, datang ke Kota Dumai untuk menjemput narkoba yang kemudian dibawa ke Pekanbaru.
Polisi mengintai kedua tersangka saat mengendarai sepeda motor hingga ke Tenayan Raya, Pekanbaru. Tanpa buang waktu, polisi menyergap keduanya yang terlihat telah mengantongi sabu 10 paket besar itu.
Saat disergap, kedua tersangka kabur. A berhasil ditangkap setelah diberikan tembakan peringatan. Sementara S, terus melarikan diri hingga terpaksa dihadiahi timah panas.
"S sempat kita bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun dia meninggal dunia pada Minggu 5 Januari 2020," ujarnya.
Tersangka S dan A merupakan pemain lama. Keduanya membawa narkoba dalam jumlah tidak sedikit dari Dumai ke Medan, Sumatera Utara sebanyak dua kali.
"Dan yang terakhir ini dibawa ke Pekanbaru. Kami pastikan penyidikan tidak berhenti di sini. Kami masih terus mengembangkan pengungkapan ini," tegas dia.[]