Balap Liar di Tengah Pandemi Covid-19 di Yogyakarta

Polisi menangkap 84 remaja dalam dua hari di awal Ramadan yang melakukan balap liar di Stadion Maguwoharjo Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Remaja dihukum push up oleh polisi setelah terangkap dalam razia balapan liar di tengah pandemi Corona (Foto: Humas Polda DIY/Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Sebanyak 84 remaja dirazia oleh jajaran Polda DIY yang terlibat balapan liar di Lapangan Maguwoharjo, Sleman. Pasalnya kegiatan tersebut mengundang banyak kerumunan, sementara hal itu tidak boleh dilakukan selama pandemi wabah virus Corona.

Kegiatan balapan liar oleh sekelompok remaja membuat masyarakat sekitar gelisah. Warga mengadukan kegelisahannya melalui surat terbuka kepada kepolisian untuk menindak remaja yang balap liar tersebut.

Aduan masyarakat tersebut berisi :

Selamat pagi. Mohon disampaikan ke pihak terkait sehubungan dengan adanya kumpul-kumpul anak muda di kawasan Stadion Maguwoharjo pada hari Jumat 24 April 2020 bertepatan dengan Puasa hari pertama jam sekitar 5.30 pagi Mungkin acara seperti ini akan terus berlangsung jumlahnya tidak lagi puluhan anak muda tapi bisa dibilang ratusan anak muda yang saya sayangkan disaat seperti ini kenapa ada kumpul kumpul seperti itu di saat kami (umat Islam) dilarang untuk berkumpul (salat berjamaah) Kenapa anak-anak muda ini?

Menerima adanya aduan tersebut, polisi langsung melakukan penindakan dengan merazia mereka beserta kendaraannya. "Polisi melakukan penindakan razia terhadap balapan liar tersebut. Sekelompok remaja yang terjaring juga dilakukan pembinaan ditilang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto kepada wartawan pada Minggu, 26 April 2020.

Kegiatan razia ini terus dilakukan agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Polisi merazia puluhan kelompok remaja itu dalam kurun waktu dua hari di awal bulan puasa. Dengan rincian Sabtu, 25 April sebanyak 55 anak muda beserta kendaraan dan Minggu, 26 April sebanyak 29 remaja beserta kendaraan. Kegiatan balapan liar dilakukan setelah sahur atau pagi buta.

Setelah dirazia, puluhan remaja digelandang ke Mapolda DIY untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga memberikan pembinaan kepada mereka, mulai dari olah raga fisik, memberikan nasihat sampai dengan memanggil pihak orang tua supaya tidak mengulangi perbuatannya.

Ke depannya, Kegiatan tersebut kata Yuliyanto, akan dilakukan terus menerus baik oleh jajaran Polda DIY maupun jajaran Polres Kabupaten/Kota sampai dengan polsek. 

Dia berharap tidak ada lagi balapan liar maupun kegiatan kumpul kumpul sehingga prosedur pencegahan Covid-19 bisa terlaksanakan dengan sebaik- baiknya. "Kegiatan razia ini terus dilakukan agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona," kata Yuliyanto. []

Berita terkait
Ratusan Remaja Balap Liar Saat Warga Tadarus di Aceh
Ratusan pembalap liar beraksi saat warga Kota Banda Aceh, Aceh sedang melaksanakan tadarus dan sahur ramadan.
Ramadan, Polisi Tindak Pelaku Balap Liar di Makassar
Memasuki bulan Ramadan, polisi akan tindak tegas pelaku balapan liar yang meresahkan warga Makassar.
Polres Bantaeng Bakal Tindak Pelaku Balapan Liar
Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melakukan balapan liar jelang Ramadan.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.