Baju Lebaran Seharga Rp 2.000 Diserbu Warga Miskin

Dengan harga Rp 2.000, warga miskin di Kulonprogo bisa membawa pulang 2-3 buah baju untuk Lebaran.
Warga kurang mampu Kulonprogo memadati stand pakaian pantas pakai yang dijual pada pasar murah. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Kulonprogo - Seperti biasa, menjelang Lebaran warga berburu baju. Tidak ketinggalan warga miskin di Kulonprogo. Dengan harga Rp 2.000, mereka bisa membawa pulang 2-3 buah baju.

Tapi itu bukan baju baru. Itu baju bekas layak pakai milik PNS di lingkungan Pemkab Kulonprogo. Baju bekas tersebut hasil pengumpulan setiap instansi yang memang disurati untuk mengumpulkan baju bekas pantas pakai.

Warga pun dengan antusias menyerbu stand pakaian pantas pakai pada pasar murah yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM setempat bersama dengan mitra kerjanya. Pasar murah digelar di gazebo rumah dinas bupati.

Sumirah (55), warga Wates, Kulonprogo mengaku memborong tiga paket baju di pasar murah itu. "Murah banget, meski bekas tapi bagus-bagus," kata dia, Jumat 24 Mei 2019.

Dia datang dengan keluarga besarnya. Hampir setiap tahun selalu ikut membeli pakaian layak pakai. Mereka memborong beberapa paket pakaian.

"Kalau yang bagus bisa untuk lebaran, yang biasa untuk dipakai harian," ujar perempuan yang menjadi buruh pembuat sapu ini.

KulonprogoWarga kurang mampu Kulonprogo memadati stand pakaian pantas pakai yang dijual pada pasar murah. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Dari beberapa stand pasar murah yang ada, stand baju bekas layak pakai yang paling dikerumuni warga. Stand itu milik Dharma Wanita Persatuan Pemkab Kulonprogo.

Korps persatuan istri-istri PNS ini memang menyurati setiap instansi di lingkungan Pemkab Kulonprogo untuk mengumpulkan pakaian pantas pakai. Baju yang terkumpul lalu disortir panitia. Setelah itu dikemas per paket yang berisi 2-3 baju. Setiap paket dibanderol harga Rp 2.000 sampai Rp 5.000.

Bendahara Dharma Wanita Persatuan Kulonprogo Retno Wisnu Wardhana mengatakan, ada 300 paket pakaian pantas pakai yang dijual di pasar murah ini. Setelah disortir, baju yang tidak layak pakai tidak dijual.

"Pakaian pantas pakai dijual khusus untuk warga yang tidak mampu. Harganya sangat terjangkau. Dan (pakaian) semuanya layak pakai," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Sri Harmintarti mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat, khususnya warga miskin. "Prioritasnya pasar murah ini untuk dhuafa, warga tidak mampu. Mereka punya hak bergembira merayakan Lebaran," ujarnya.

Menurut dia, dalam pasar murah ini menggandeng pedagang lokal maupun Toko Milik Rakyat (Tomira). "Kita menggandeng Tomira yang menjadi mitra untuk memasarkan produk UMKM lokal Kulonprogo,” jelasnya.

Banyak makanan produk lokal Kulonprogo yang dijual di pasar murah ini. Makanan atau produk yang dijual cocok untuk kebutuhan Lebaran. "Jadi ini sekaligus mengenalkan produk lokal kepada masyarakat. Bahwa Kulonprogo punya produk lokal andalan," tandasnya.

Baca juga:

Berita terkait