Australia Tidak Persoalkan Blokade Vaksin Oleh Italia

PM Australia, Scott Morrison, mengecilkan dampak dari keputusan penting Italia untuk memblokir ekspor 250 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Australia
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menerima vaksinasi Covid-19 selama kunjungan ke Castle Hill Medical Center untuk melihat program vaksinasi Covid-19. (Foto: voaindonesia.com - Reuters)

Sydney – Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, Jumat, 5 Maret 2021, mengecilkan dampak dari keputusan penting Italia untuk memblokir ekspor 250 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Australia. PM Morrison menegaskan pengiriman yang diblokir dari AstraZeneca dapat dimengerti dan tidak akan mempengaruhi program vaksinasi Australia.

"Pengiriman yang satu ini bukanlah yang kami andalkan, sehingga kami tidak akan terpengaruh,” kata Morrison, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita AFP.

Italia menjelaskan larangan ekspor diperlukan karena Eropa kekurangan vaksin dan Australia yang relatif bebas virus tidak memiliki kebutuhan mendesak akan vaksin.

antrean tes sydneyAntrean warga di sebuah lokasi tes Covid-19 di pantai utara Sydney, Australia, 21 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Morrison mengungkapkan simpatinya terhadap Italia dengan mengatakan, "Di Italia, orang meninggal dengan kecepatan 300 per hari. Jadi saya bisa memahami tingkat kecemasan yang tinggi di Italia dan di banyak negara di Eropa."

“Mereka berada dalam situasi krisis yang tidak terkendali. Itu bukan situasi di Australia," tambahnya.

Kepala Petugas Medis Australia, Paul Kelly, juga mengungkapkan perasaan solidaritasnya terhadap Italia. Ia mengatakan, "Adik saya tinggal di Italia. Saat ini para petugas medis di sana menangani 18 ribu kasus sehari."

Komisi Eropa telah dengan keras mengkritik AstraZeneca, sebuah perusahaan Inggris-Swedia, karena hanya memasok sebagian kecil dari dosis vaksin yang telah dijanjikan untuk dikirimkan ke blok tersebut.

Namun, larangan ekspor Italia menghidupkan kembali tuduhan "nasionalisme vaksin", sesuatu yang ditentang oleh Morrison.

ustralia telah menerima 300 ribu dosis vaksin AstraZeneca sejauh ini, dan yang pertama kali menerima vaksin itu, Jumat, 5 Maret 2021, adalah para pekerja garis depan.

vaksin astraIlustrasi: Banyak orang di Uni Eropa, termasuk para petugas layanan kesehatan, menolak vaksin virus corona buatan AstraZeneca, dengan menyebut kekhawatiran mengenai keampuhan dan keamanannya. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Pasokan vaksin AstraZeneca tersebut, bersama dengan pasokan vaksin Pfizer, diperkirakan akan bertahan hingga produksi dalam negeri ditingkatkan pada akhir bulan.

Meskipun Australia menyetujui vaksin lebih lambat dari kebanyakan negara lain, Australia menargetkan untuk memvaksinasi sebagian besar populasi orang dewasa pada Oktober 2021 tahun ini.

Negara berpenduduk sekitar 25 juta orang itu memiliki lebih dari 25 ribu kasus virus corona sejak pandemi dimulai dengan sekitar 900 kematian (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pandemi Corona Picu Diskriminasi Anti-China di Australia
Satu dari lima orang China di Australia mengatakan bahwa mereka telah diancam atau diserang secara fisik terkait dengan pandemi virus corona
Peserta Australian Open Diminta Ikut Aturan Karantina Corona
Sudah 10 petenis terdeteksi positif virus corona (Covid-19), pemerintah Victoria minta agar peserta Australian Open ikuti aturan soal karantina
Insentif Bagi Warga di Australia Agar Mau Vaksinasi Corona
Pemerintah New South Wales, Australia, dikabarkan sedang mempertimbangkan akan memberikan insentif agar warganya mau divaksinasi virus corona
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"