Australia Khawatir China Tempatkan Pasukan di Kepulauan Solomon

China "sangat mungkin" menempatkan pasukan di Kepulauan Solomon setelah menandatangani kesepakatan keamanan yang kontroversial
Salah satu sudut kota di Kepulauan Solomon, Pasifik (Foto: dw.com/id_

TAGAR.id, Canberra, Australia - China "sangat mungkin" menempatkan pasukan di Kepulauan Solomon setelah menandatangani kesepakatan keamanan yang kontroversial dengan negara Pasifik itu. Hal ini dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Australia, Karen Andrews.

Penandatanganan pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon diumumkan oleh Beijing pada Selasa, 19 April 2022, lalu, hanya beberapa minggu setelah versi draf bocor di media sosial dan memicu kekhawatiran sejumlah negara akan kehadiran militer China di Pasifik Selatan.

Ditanya seberapa realistis China akan meminta untuk menempatkan pasukan di Kepulauan Solomon dalam tahun depan, Mendagri Andrews mengatakan kepada radio 4BC bahwa itu "sangat mungkin." "Kemungkinan itu akan menjadi jalan yang akan diambil China di kawasan Pasifik,” katanya.

Andrews juga mempertanyakan waktu Beijing mengumumkan kesepakatan itu menjelang pemilihan federal Australia pada 21 Mei mendatang, yang telah dibatalkan oleh perdebatan tentang kebijakan luar negeri dan diplomasi Pasifik.

"Beijing jelas sangat sadar bahwa kita sedang dalam kampanye pemilihan federal di sini saat ini," katanya. "Kami berbicara tentang campur tangan politik dan itu memiliki banyak bentuk."

Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, telah berulang kali menegaskan tidak akan ada pangkalan militer China yang dibangun di negaranya berdasarkan kesepakatan keamanan, tetapi sejauh ini juga belum mengumumkan versi final dari pakta tersebut.

letak solomonLetak Kepulauan Solomon (Foto: lisajtravels.com)

Australia imbau negara sekitar untuk waspada

Draf yang bocor berisi ketentuan yang memungkinkan keamanan China dan pengerahan tim angkatan lautnya ke Kepulauan Solomon, termasuk kemungkinan "pasukan China" yang akan diberdayakan untuk melindungi "keselamatan personel China" dan menjaga "proyek besar."

China sejauh ini telah membangun 20 pangkalan atau pos militer di Kepulauan Spratly dan Paracel di Laut China Selatan. Fortifikasi terus dilakukan bersamaan dengan klaim oleh Beijing untuk tidak melanjutkan militerisasi kawasan.

Australia mengkhawatirkan China bisa melakukan hal serupa di Kepulauan Solomon. Canberra menyatakan, pihaknya menghormati keputusan jirannya itu, tetapi mengimbau negara-negara lain untuk waspada. [ha/vlz (AFP)]/dw.com/id. []

Amerika Berusaha Lawan Kampanye China di Kepulauan Solomon

China Tidak Boleh Bangun Pangkalan Militer di Kepulauan Solomon

Perjanjian Keamanan China dengan Kepulauan Solomon

Kepulauan Solomon Jadi Titik Pertikaian Baru Geopolitik AS-China

Berita terkait
Perjanjian Keamanan China dengan Kepulauan Solomon
China menyatakan telah menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon yang menimbulkan kekhawatiran di Australia dan AS
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.