Atmosfer Venus Berputar Lebih Cepat dari Planetnya

Penelitian baru mengungkapkan bahwa atmosfer Venus berputar lebih cepat dari planetnya sendiri.
Atmosfer planet Venus. (Foto: Unsplash)

Jakarta - Penelitian baru yang dipimpin oleh Takeshi Horinouchi dari Universitas Hokkaido mengungkapkan bahwa atmosfer Venus berputar lebih cepat dari planetnya sendiri, sebagaimana dilansir dari Tech Times, Selasa, 28 April 2020.

Super-rotasi atmosfer Venus dipertahankan dekat khatulistiwa oleh gelombang pasang atmosfer yang terbentuk akibat pendinginan matahari di sisi malam planet dan pemanasan pada siang hari. Namun, turbulensi atmosfer dan berbagai gelombang lainnya memiliki efek yang lebih kuat.

Menurut SciTech Daily, planet Venus berputar sangat lambat, membutuhkan 243 hari di Bumi untuk berputar di sekitar poros planet. Namun, meskipun demikian, atmosfer Venus sebenarnya berputar ke barat 60 kali lebih cepat dari Venus itu sendiri.

Karena super-rotasi ini, atmosfer yang bergerak cepat dipaksa untuk mengangkut panas dari sisi siang planet Venus ke sisi malam yang mengurangi perbedaan suhu antara kedua belahan bumi.

"Sejak super-rotasi ditemukan pada 1960-an, mekanisme di balik pembentukan dan pemeliharaannya telah lama menjadi misteri," kata Horinouchi.

Horinouchi dan rekan-rekannya dari Institute of Space and Astronautical Science mengembangkan metode yang tepat untuk mencoba dan melacak awan dan dari sana menyimpulkan kecepatan angin dari gambar yang dikumpulkan.

Data tersebut diperoleh dari kamera inframerah dan ultraviolet pada pesawat ruang angkasa Akatsuki yang mulai mengorbit Venus pada Desember 2015.

Horinouchi menjelaskan bahwa grupnya pertama kali memperhatikan bahwa perbedaan suhu atmosfer antara lintang rendah dan tinggi sangat kecil, sehingga tidak dapat dijelaskan tanpa sirkulasi melintasi lintang.

"Karena sirkulasi seperti itu harus mengubah distribusi angin dan melemahkan puncak putaran super, itu juga menyiratkan ada mekanisme lain yang memperkuat dan mempertahankan distribusi angin yang diamati," katanya.

Studi sebelumnya lain menunjukkan bahwa turbulensi dan gelombang atmosfer juga dapat memberikan percepatan. Namun, penelitian saat ini menyatakan bahwa mereka bekerja berlawanan dengan perlambatan rotasi pada ketinggian yang sangat rendah.

"Temuan mereka mengungkap faktor-faktor yang mempertahankan super-rotasi sambil menyarankan sistem sirkulasi ganda yang secara efektif mengangkut panas di seluruh dunia. Sirkulasi meridional secara perlahan mengangkut panas ke kutub dan super-rotasi yang dengan cepat mengangkut panas ke sisi malam planet," tulis SciTech Daily.

"Studi kami dapat membantu lebih memahami sistem atmosfer pada exo-planet yang terkunci secara tidakan yang satu sisi selalu menghadap bintang-bintang pusat, yang mirip dengan Venus yang memiliki hari matahari yang sangat panjang," ujar Horinouchi.[]

Berita terkait
NASA: Bumi Akan Bertemu Mars Tahun 2031
Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) memprediksi bahwa Bumi akan bertemu dengan planet Mars pada tahun 2031 mendatang.
Melihat Planet Melalui Google Maps, Begini Caranya
Google memiliki fitur untuk melihat planet dan satelit di sistem tata surya kita sejak 2017.
Penelitian Tentang Planet Saturnus
Penelitian tentang planet Saturnus oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, membutuhkan waktu lama hingga 17 tahun.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi