Jakarta, (Tagar 20/9/2018) - Media yang berbasis di Hong Kong, Asia Sentinel, meminta maaf kepada Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.
Permintaan maaf ini disampaikan atas pemberitaan mereka sebelumnya yang menyebut SBY sebagai dalang dalam skandal Bank Century.
"Kami sudah menarik berita tersebut, tapi kami juga turut meminta maaf kepada SBY, Partai Demokrat, dan berbagai pihak yang merasa tersinggung dengan artikel tersebut," kata Asia Sentinel yang ditulis di situsnya, Rabu (19/9).
Asia Sentinel juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kerugian yang mungkin ditimbulkan atas berita tersebut.
Asia Sentinel mengakui bahwa berita yang ditulis oleh kepala editornya, John Berthelsen, adalah sebuah berita yang tidak memenuhi kaidah jurnalistik.
"Kami menyadari bahwa kami tidak mencari konfirmasi dari orang-orang yang namanya ditayangkan di artikel. Artikel itu tak berimbang dan menciderai praktik jurnalisme. Artikel itu juga memuat headline yang menghasut dan tidak adil bagi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono," tulis Asia Sentinel.
SBY sebelumnya mengungkapkan bahwa ia dan Partai Demokrat akan menempuh langkah hukum atas pemberitaan Asia Sentinel. SBY menegaskan bahwa ia akan mengejar pihak yang memfitnah dirinya sampai ke ujung dunia manapun. Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan bersama beberapa jajaran Partai Demokrat sudah mendatangi Dewan Pers dan mengadukan sejumlah media di Indonesia yang turut menyebarkan berita SBY di Asia Sentinel. Hinca juga berencana terbang langsung ke Hong Kong untuk mengadukan Asia Sentinel ke Dewan Pers Hong Kong.
Tagar News yang juga turut mengutip pernyataan Asia Sentinel juga menyatakan secara resmi permohonan maaf kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat karena mengutip berita Asia Sentinel dan tidak melakukan konfirmasi pada kesempatan pertama.
Secara resmi Tagar News juga menarik pemberitaan yang mengutip berita dari Asia Sentinel. []
