AS Tingkatkan Dana untuk Program Infrastruktur di Negara Berkembang

Namun, sebagian pengamat mengatakan akan sulit bagi AS untuk memenuhi janjinya untuk menghimpun 200 miliar dolar AS
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman Al Saud, PM India Narendra Modi, dan Presiden AS Joe Biden dalam forum Partnership for Global Infrastructure and Investment di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India, 9 September 2023 lalu. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan kepada VOA bahwa dalam beberapa bulan terakhir pihaknya telah meningkatkan jumlah dana publik dan swasta Amerika Serikat (AS) untuk program multilateral guna membangun infrastruktur di negara-negara berkembang. Jumlah dana itu melampaui 30 miliar dolar AS yang diumumkan pada bulan Mei.

Namun, sebagian pengamat mengatakan akan sulit bagi AS untuk memenuhi janjinya untuk menghimpun 200 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan untuk program-program yang diluncurkan oleh negara-negara maju Kelompok Tujuh. Program yang disebut Kemitraan untuk Infrastruktur Global (Partnership for Global Infrastructure/PGI), merupakan pesaing Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) milik China, yang merayakan hari jadinya yang ke-10 pada tahun ini. Anggota G7 lainnya telah berjanji untuk mengumpulkan $400 miliar pada tahun 2027.

Dalam email tertanggal 29 September kepada VOA, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa janji keuangan baru AS yang diumumkan pada tanggal 9 September “mendorong” komitmen total AS terhadap program PGI. Janji baru Amerika ini menambah antara 1,1 dan 1,6 miliar dolar AS dari total komitmen 30 miliar dolar AS yang diumumkan pada bulan Mei.

Komitmen pada tanggal 9 September diumumkan di Gedung Putih mengenai kemajuan PGI, yang awalnya diluncurkan oleh AS dan negara-negara anggota G7 pada tahun 2021 sebagai program “Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik” sebelum mengubah namanya menjadi PGII dan kemudian PGI.

Tujuan utama PGI, sebagaimana tercantum dalam lembar fakta, adalah “mempersempit kesenjangan infrastruktur di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah untuk memungkinkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong aktivitas ekonomi dan kesejahteraan.”

Para pengamat mengatakan tujuan kedua yang tidak terucapkan adalah menawarkan proyek infrastruktur berkualitas lebih tinggi kepada negara-negara berkembang dibandingkan yang ditawarkan oleh BRI China.

Proyek infrastruktur internasional yang dikutip dalam lembar fakta tersebut melibatkan komitmen dana pemerintah AS sebesar 1,1 miliar dolar AS, 60 juta dolar AS yang dijanjikan bersama oleh pemerintah AS dan Bill & Melinda Gates Foundation, dan 10 juta dolar AS yang dijanjikan oleh Microsoft.

Salah satu proyek juga melibatkan komitmen bersama sebesar 515 juta dolar AS oleh pemerintah AS dan tujuh negara mitra, tanpa ada indikasi dalam lembar fakta mengenai porsi AS dalam komitmen tersebut.

Gedung Putih juga menyoroti tujuan PGI untuk mengembangkan dua “koridor ekonomi” internasional, termasuk Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa (IMEC) yang baru diumumkan dan Koridor Lobito di Afrika sub-Sahara, yang sebelumnya diumumkan sebagai proyek PGI pada bulan Mei. (lt/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Amerika Siapkan Dana Bagi Masyarakat Pedesaan Terkait Covid-19
Amerika siapkan dana miliaran dolar AS untuk membantu masyarakat pedesaan memerangi pandemi virus corona (Covid-19)