Riyadh - Amerika Serikat meminta pemberontak militan Houthi di Yaman untuk berhenti melancarkan serangan ke Arab Saudi. Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinannya yang sangat mendalam dengan agresi kelompok yang didukung Iran, termasuk serangan di kota Marib.
Pernyataan itu muncul setelah para pemberontak militan pimpinan Hussein Badreddin al-Houthi meningkatkan serangan drone dan rudal ke Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus mendorong penyelesaian politik untuk konflik tersebut.
Kami menyerukan kepada Houthi untuk segera menghentikan serangan lintas batas mereka terhadap Arab Saudi.
Wakil Sekretaris Negara AS, Biegun dan Wakil Sekretaris AS, Hale bergabung dalam pertemuan P5 + 3 di Yaman. Houthi yang didukung Iran harus menghentikan agresi dan serangan lintas batas mereka ke Arab Saudi.
"Kami menyerukan agar krisis kemanusiaan diatasi dan perang segera berakhir," ucapnya seperti diberitakan dari Arab News, Rabu, 23 September 2020.
Morgan Ortagus, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, Amerika Serikat tetap sangat prihatin dengan agresi Houthi. Mereka didukung oleh pengiriman senjata Iran yang melanggar embargo senjata PBB.
"Kami menyerukan kepada Houthi untuk segera menghentikan serangan lintas batas mereka terhadap Arab Saudi dan menghentikan serangan mereka di kota Marib, tempat hampir satu juta warga Yaman mengungsi sejak awal perang," tutur Ortagus.
Peringatan dengan kata-kata keras itu juga menyerukan kepada Houthi untuk menghentikan perlakuan memalukan terhadap jurnalis, aktivis oposisi, dan Yahudi Yaman. Mereka juga diingatkan atas insiden kapal tanker minyak yang tertabrak di lepas pantai Yaman yang semakin ditakuti para ahli bisa meledak dan memicu bencana lingkungan.
"Kami menyerukan kepada Houthi untuk menghentikan ambang batas lingkungan mereka dan mengizinkan akses PBB ke kapal tanker yang lebih aman sebelum ada tumpahan minyak atau ledakan yang akan membawa bencana lingkungan dan kemanusiaan lebih lanjut ke Yaman, Laut Merah, dan wilayah tersebut," kata Ortagus.
Departemen Luar Negeri AS meminta negara-negara yang telah membuat janji bantuan ke Yaman untuk menindaklanjuti dan mengirimkan uang tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yaman dikoyak perang saudara, dengan pemerintahan pengasingan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan sekutu pimpinan Arab Saudi. Presiden Mansour mencoba meraih kembali kekuasaan, yang direbut kelompok militan Houthi sekutu Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibu kota, Sanaa. []
- Baca Juga: AS Berharap Negara Arab Lain Buka Hubungan dengan Israel
- Bermesraan dengan Israel, Iran Ancam Serang UEA