AS dan Qatar Berikan Sanksi Terhadap Tujuh Pendukung Hizbullah

AS dan Qatar secara bersama-sama menjatuhkan sanksi terhadap tujuh orang yang mendukung jaringan militan Hizbullah
Ilustrasi: Kelompok militan Hizbullah melakukan parade di Beirut, Lebanon (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Qatar secara bersama-sama menjatuhkan sanksi terhadap tujuh orang yang mendukung jaringan keuangan partai politik Islam dan kelompok militan Hizbullah di Semenanjung Arab.

Departemen Keuangan Amerika dalam pernyataan hari Rabu, 29 September 2021, mengatakan tiga warga negara Qatar – Ali Reda Hassan Al Banai, Ali Reda Al Qassabi Lari dan Abd Al Muayyid AL Banaiare – adalah di antara tujuh orang yang diidentifikasi sebagai Orang Yang Secara Khusus Dinyatakan Sebagai Teroris Global ("Specially Designated Global Terrorists") karena memberi dukungan materi dan keuangan terhadap Hizbullah.

Pejabat Departemen Keuangan Andrea Gacki menuduh Hizbullah berupaya “menyalahgunakan sistem keuangan internasional dengan mengembangkan jaringan pemodal global untuk mengisi pundi-pundinya dan mendukung kegiatan teroris kelompok itu.”

“Sifat lintas batas jaringan keuangan Hizbullah ini menggarisbawahi pentingnya kerjasama berkelanjutan kami dengan mitra-mitra internasional, seperti pemerintah Qatar, untuk melindungi Amerika dan sistem keuangan internasional dari penyalahgunaan oleh teroris,” tambah Gacki dalam pernyataan itu.

menlu blinkenMenteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, berbicara kepada media di sela Sidang Majelis Umum PBB yang ke-76 di New York, AS, 23 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Eduardo Munoz)

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan tindakan Departemen Keuangan itu merupakan “salah satu tindakan bersama paling signifikan” yang telah dilakukan Amerika dengan anggota Dewan Kerjasama Teluk, dan ia meminta negara-negara lain untuk juga menarget Hizbullah.

Pernyataan Departemen Keuangan itu mengatakan sanksi membekukan asset apapun yang dimiliki di Amerika itu dan melarang warga Amerika pada umumnya untuk berbisnis dengan mereka.

Belum ada komentar dari Hizbullah, yang oleh Amerika dan beberapa negara Barat lainnya dianggap sebagai kelompok teroris (em/jm)/voaindonesia.com. []

Setelah Dilarang, Anggota FPI Yogyakarta Masuk Hizbullah

Hizbullah: Presiden Trump Dukung Teroris

Hizbullah: AS Harus Bayar Mahal Tewasnya Soleimani

PM Israel, Netanyahu: Hizbullah Bermain Api

Berita terkait
PM Israel, Netanyahu: Hizbullah Bermain Api
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan Hizbullah bermain dengan api, menyikapi bentrokan di perbatasan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.