Arteria Sebut Kemenag Bang…, PPP: Bedakan Kata Kritis dan Makian

Arteria sebut Kemenag Bang…, PPP: bedakan kata kritis dan makian. “Sebagai anggota DPR seharusnya bisa membedakan kata-kata kritis dan makian,” kata Arsul Sani.
Sekjen PPP Arsul Sani. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 29/3/2018) - Kata bangsat yang dilontarkan Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menuai kontroversi. Pasalnya, sebagai anggota DPR, seharusnya punya kesadaran dan kewajiban untuk menjaga kehormatan, termasuk kehormatan lidah.

“Ketika kita disebut dengan yang terhormat (Yth), ya kita cuma punya kewajiban untuk menjaga kehormatan kita. Termasuk kehormatan lidah kita. Saya kira itu yang harus menjadi kesadaran kami semua, yang ada di DPR ini,” ungkap Anggota Komisi III DPR Arsul Sani di Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/3).

Menurut Sekjen PPP tersebut, sebagai anggota DPR, seharusnya bisa membedakan kata-kata kritis dan makian yang dilontarkan.

“Memang kita sebagai anggota dewan, apakah itu bagian dari koalisi pemerintahan, atau pun dari non pemerintahan, memang harus kritis. Tetapi antara kata-kata kritis dengan kata-kata yang bersifat makian, penghinaan itu sesuatu yang bisa dibedakan,” jelasnya.

Karena seperti yang diketahui masyarakat punya persepsi bahwa anggota DPR ingin dihormati seperti tertuang dalam UU MD3. Namun, dalam kenyataannya bila anggota tak dapat menjaga kehormatannya, sama saja menimbulkan persoalan di masyarakat.

“Di satu sisi dengan UU MD3, itu masyarakat mempersepsikan bahwa DPR itu ingin lebih dihormati. Kalau orang pengen lebih dihormati tentu kitanya sendiri harus menjaga kehormatan kita,” tutur Arsul.

“Ketika kita sendiri tidak bisa membedakan bahkan dalam forum resmi DPR, maka itu akan menjadi persoalan besar lah menurut saya di mata masyarakat,” tambahnya.

Seperti diketahui, Arteria Dahlan menghadiri rapat dengar pendapat Komisi III dengan Jaksa Agung M Prasetyo, Rabu (28/3). Dalam rapat tersebut, ia sempat menyinggung travel umrah bodong.

"Yang dicari jangan kayak tadi Bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tudingnya. (nhn)

Berita terkait
0
Pengembang Tenaga Surya AS Belanjakan 6 Miliar Dolar
Sekelompok pengembang proyek energi surya AS akan habiskan sekitar 6 miliar dolar AS dukung perluasan rantai pasokan panel surya domestik