TAGAR.id, Davos, Swiss - Data pemerintah menunjukkan bahwa ekspor barang Amerika Serikat (AS) ke Arab Saudi lebih tinggi nilainya dibandingkan investasi langsung asing Saudi di AS dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Ekonomi Saudi, Faisal Alibrahim, menyatakan pada Jumat (24/1/2025) bahwa komitmen senilai 600 miliar dolar AS yang dicapai oleh kerajaan Saudi dengan AS mencakup investasi serta pengadaan dari sektor publik dan swasta.
Komentar Alibrahim tersebut merupakan pernyataan publik pertama dari pejabat Saudi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa "investasi" kerajaan harus ditingkatkan menjadi 1 triliun dolar AS.
Kantor berita negara Arab Saudi melaporkan pada Kamis (23/1/2025) bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menegaskan komitmen kerajaan untuk memperluas investasi dan perdagangan dengan Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan, dengan nilai mencapai $600 miliar, dan bahkan berpotensi lebih dari itu.
"Angka ini mencakup investasi, pengadaan, serta sektor publik dan swasta, dan itu hanya mencerminkan hubungan yang kuat," kata Alibrahim dalam sebuah panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, saat ditanya apakah kerajaan akan meningkatkan jumlah tersebut menjadi 1 triliun dolar AS, seperti yang diminta Trump.
Trump mengatakan pada Kamis, "Telah dilaporkan bahwa Arab Saudi akan berinvestasi sedikitnya 600 miliar dolar AS di Amerika, tetapi saya akan meminta Putra Mahkota – yang merupakan orang yang fantastis – untuk membulatkannya menjadi sekitar 1 triliun dolar AS."
Data pemerintah menunjukkan bahwa ekspor barang Amerika ke Arab Saudi lebih tinggi nilainya dibandingkan investasi langsung asing Saudi di Amerika dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ditanya apakah Arab Saudi akan menurunkan harga minyak, setelah Trump mengatakan akan memberi tahu kerajaan dan OPEC untuk melakukannya, Alibrahim menyatakan bahwa Riyadh fokus pada stabilitas pasar minyak jangka panjang.
Harga minyak sempat turun setelah pernyataan Trump pada Kamis, meskipun sedikit pulih pada Jumat.
"Posisi kerajaan, posisi OPEC, adalah tentang stabilitas pasar jangka panjang untuk memastikan cukup pasokan untuk permintaan yang terus meningkat," termasuk dari Amerika dan untuk kecerdasan buatan, kata Alibrahim. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []