Arab Saudi Didesak Selidiki Dugaan Pembantaian Ratusan Migran Ethiopia

Petugas perbatasan darat yang terlibat dalam laporan tersebut tidak menerima pendanaan maupun pelatihan pemerintah AS
Ilustrasi - Migran Ethiopia menempuh perjalanan panjang melewati padang pasir berusaha mencapai Arab Saudi untuk mendapatkan pekerjaan (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Amerika Serikat (AS) pada hari Senin, 21 Agustus 2023, mengungkapkan kekhawatirannya atas laporan Human Rights Watch (HRW) yang mengatakan bahwa petugas perbatasan Arab Saudi membunuh ratusan migran Ethiopia dan mendesak dilakukannya penyelidikan secara menyeluruh.

“Kami telah mengutarakan kekhawatiran kami tentang tuduhan-tuduhan ini kepada pemerintah Saudi,” kata salah seorang Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS. “Kami mendesak pihak berwenang Saudi untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan serta juga memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional.”

Deplu AS mengatakan, petugas perbatasan darat yang terlibat dalam laporan tersebut tidak menerima pendanaan maupun pelatihan pemerintah AS.

jalur migrah ethiopia ke saudiJalur migran dari Ethiopia ke Arab Saudi (Sumber: acaps.org)

Amerika Serikat sendiri merupakan mitra keamanan lama negara penghasil minyak tersebut, meski memiliki hubungan yang tegang saat menyangkut isu HAM, di mana pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengkritik kerajaan itu sambil tetap mengupayakan kerja sama.

Dalam laporannya, Human Rights Watch menyebut para petugas perbatasan Saudi menghujani para migran Ethiopia dengan tembakan ketika mereka mencoba menyeberang dari Yaman, menewaskan ratusan di antaranya setiap tahun.

Sebelumnya, salah seorang sumber pemerintahan Saudi menyebut tuduhan-tuduhan itu “tidak berdasar.” (rd/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Uni Eropa Menyetujui Aturan yang Lebih Ketat untuk Migran Ilegal
Aturan baru yang lebih ketat yang disepakati para pemimpin Uni Eropa merupakan respons atas kekhawatiran meningkatnya migrasi