Apple Kembali Alami Penurunan Peringkat Memasuki Tahun 2024

Saham perusahaan ini turun 1,7 persen ke level terendah dalam delapan minggu di harga 181,20 dolar AS pada Kamis (4/1/2024)
FILE: Logo Apple di pintu masuk toko Apple di 5th Avenue, Manhattan, New York, AS, 16 Oktober 2019. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Mike Segar)

TAGAR.id - Apple semakin terpuruk, Kamis (4/1/2024), kehilangan sekitar 176 miliar dolar AS sejak awal tahun, setelah Piper Sandler menjadi pialang kedua minggu ini, yang menurunkan peringkat saham mereka di tengah kekhawatiran lemahnya permintaan untuk produk-produknya, termasuk iPhone.

Harga saham perusahaan ini turun 1,7 persen ke level terendah dalam delapan minggu di harga 181,20 dolar AS (setara dengan Rp 2.815.395) pada Kamis (4/1/2024). Jika penurunan terus berlanjut, Apple akan kehilangan 47,4 miliar dolar AS nilainya sepanjang hari ini.

“Kami prihatin dengan persediaan ponsel memasuki semester pertama 2024, dan juga merasa bahwa tingkat pertumbuhan penjualan unit telah mencapai puncaknya, memburuknya lingkungan makro di China juga dapat membebani bisnis ponsel,” tulis analis utama Piper Sandler, Harsh Kumar, dalam catatannya kepada klien.

Pialang tersebut menurunkan peringkat saham Apple menjadi “netral” dari “overweight” dan memotong target harganya sebesar 15 dolar AS jadi 205 dolar AS.

Apple telah bergulat dengan perlambatan permintaan sejak awal tahun lalu dan memperkirakan penjualan kuartal liburan di bawah perkiraan Wall Street.

Perusahaan ini sedang menghadapi lemahnya permintaan di China karena terbatasnya belanja konsumen di negara tersebut, serta kebangkitan rival lokalnya, Huawei.

logo apple di sydneySeorang pelanggan berdiri di bawah logo Apple yang menyala saat dia melihat ke luar jendela toko Apple yang terletak di pusat kota Sydney, Australia. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Apple juga dapat menghadapi hambatan karena sengketa paten yang sedang berlangsung yang melibatkan produk barunya Apple Watch dan kuatnya dolar AS, menurut Kumar.

Komentar pialang tersebut senada dengan komentar Barclays, yang menurunkan peringkat saham Apple ke peringkat yang setara dengan “jual” pada Selasa.

Terlepas dari kekhawatiran pertumbuhan bisnis iPhone, Barclays juga memperingatkan risiko terhadap bisnis layanan perusahaan yang menjadi sorotan di negara-negara termasuk Amerika Serikat karena sejumlah praktik pada app store di produk Apple.

Analis, rata-rata, menilai saham pembuat iPhone itu sebagai “laik beli,” dengan target harga rata-rata 200 dolar AS, menurut data LSEG. (ns/jm)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Larangan Impor Apple Watch Mulai Berlaku Terkait dengan Perselisihan Hak Paten AS
ITC pada bulan Oktober putuskan plarang model 9 Apple Watch karena teknologi yang dipatenkan untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah