Apa Itu Karma dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Kadang-kadang seseorang mencapai banyak keberhasilan meskipun usahanya sangat kurang. Apa itu karma dan bagaimana cara kerjanya?
Ilustrasi. (Foto: Gentleorchid)

Jakarta, (Tagar 23/9/2018) - Kadang-kadang seseorang mencapai banyak keberhasilan meskipun usahanya sangat kurang. Demikian pula, orang lain mungkin tidak dapat mencapai hasil yang baik meskipun kerja keras yang berlebihan. 

Untuk kasus-kasus seperti itu, kita mendengar orang berkata karma masa lalunya baik, atau karma masa lalunya buruk. 

Dilansir Boldsky karma di sini mengacu pada perbuatan kehidupan masa lalu. Dalam kasus lain, ketika sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi dalam kehidupan, mereka akan berkata, itu semua yang telah ditulis Allah dalam takdir. Mereka percaya bahwa kehidupan direncanakan oleh Tuhan. Semua yang terjadi sesuai dengan kehendakNya. 

Tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana kedua hal itu bisa terjadi? 

Entah itu karma, dan kita mendapatkan hasil sesuai dengan itu, atau Tuhan lah yang menulis takdir kita. Tanpa memikirkan apa artinya, kita menyalahkan Tuhan. Bayangkan takdir seperti apa yang Anda akan tulis sebagai orangtua untuk anak-anak Anda? Apakah Anda pernah menulis bahkan hal yang paling tidak menyenangkan dalam nasib anak Anda? Anda tidak akan pernah melakukan itu. 

Apa Itu Karma? 

Apa yang kebanyakan orang gagal pahami adalah makna sebenarnya dari karma dan mengasosiasikannya dengan takdir. Tuhan, kenapa Ia harus menulis hal-hal baik untuk beberapa orang, dan menulis hal-hal tidak baik bagi beberapa orang yang lain? Bukankah semua manusia adalah hamba-Nya? 

Karma berasal dari kata Sansekerta berarti tindakan, perbuatan. Dan takdir berarti apa yang telah terjadi di bagian akhir. Ia datang dalam bagian kita, dilakukan oleh orang lain, atau hasil dari karma masa lalu kita. Demikian pula, apa yang kita lakukan adalah karma untuk kita dan takdir untuk orang lain. 

Pembunuhan seorang prajurit atas musuhnya adalah karma baginya dan takdir bagi musuh yang telah mati. Itu bukan Tuhan, yang memutuskan apa yang seharusnya menjadi bagian kita, itu adalah diri kita sendiri. Ini adalah hasil dari karma, tindakan yang telah kita lakukan di kehidupan lampau. 

Karma adalah hal abstrak yang kita berikan kepada diri kita sendiri untuk melahirkan. Itu berasal dari kita dan kembali kepada kita suatu hari nanti. Apa yang menyebabkan orang lain harus menghadapi hal yang sama satu hari atau yang lain. 

Banyak kasus pencurian yang tak terduga, kerugian yang tak terduga, dan lain-lain. Mungkin akibat dari tindakan negatif kita yang mungkin telah kita lakukan di masa lalu. 

Kita bisa mendengar tentang kasus semacam itu hampir setiap hari. 

Bagaimana Karma Bekerja? 

Ada jutaan kasus yang luar biasa tetapi menyedihkan yang terjadi di seluruh dunia dimana kita terus merenungkan alasan-alasan, tetapi tidak sampai pada satu alasan. Kecelakaan kecil tetapi luka besar, seorang pria menipu yang lain, seorang saudara membunuh saudaranya sendiri, seorang pembantu membunuh majikannya, terutama ketika tampaknya tidak ada peluang sama sekali melihat tingkat pemahaman yang tinggi di antara keduanya. 

Banyak waktu, seseorang, yang selalu begitu khusus waktu, kebetulan terlambat, dan hari yang sama bertemu dengan kecelakaan. Kemudian kita terus berpikir mengapa setelah itu dia terlambat. Namun, kasus semacam itu memang terjadi dan teori karma mengatakan, mereka adalah hasil dari semua karma, yang telah kita lakukan di kehidupan lampau. 

Dikatakan, hasil perbuatan masa lalu kita tidak akan mengubah target mereka, apa pun yang terjadi. Apa yang dilakukan seseorang dalam satu kehidupan pasti akan kembali padanya pada suatu hari nanti. 

Begitulah karma bekerja. Fokus pada karma dan bukan pada hasilnya. Ini jelas menandakan bahwa apa yang dapat kita kendalikan adalah tindakan kita dalam kehidupan ini, hasilnya adalah campuran dari tindakan masa lalu kita serta dari karma masa lalu. 

Karma masa lampau mungkin tidak mempengaruhi hasil dari karma saat ini. Jika kita telah berbuat baik di kehidupan lampau, kita pasti akan mendapatkan hasil yang baik dari upaya kita saat ini. Hasilnya dalam kasus-kasus seperti itu adalah sesuai dengan tingkat upaya yang dilakukan. 

Kita sering mengamati bahwa pertemuan beberapa orang membuat kita lebih cerah, sementara bertemu dengan yang lain kita mungkin tidak merasa bahagia. 

Teori Karma menjelaskannya sebagai, jenis hubungan yang kita miliki dengan seseorang dalam kehidupan ini lagi karena hubungan yang kita miliki dengan orang itu di masa lalu. Mengalami masalah dari seseorang dalam kehidupan ini, mungkin berarti kita mengalami kesulitan dalam kehidupan sebelumnya. 

Karma melihat kita bukan sebagai manusia, tetapi sebagai jiwa, dan tidak pernah gagal menemukan orang dari mana asalnya. Oleh karena itu, selalu mencapainya dan memberinya hasil yang sama beberapa hari. 

Di sinilah spiritualitas ikut bermain. Mengetahui alasan penderitaan tertentu membuat lebih mudah bagi seseorang untuk mentolerirnya. Ini memberi orang itu kekuatan yang dibutuhkan dan pemahaman spiritual yang tepat. Spiritualitas membangunkan bagian dalam diri seseorang dan mengajari dia cara yang tepat untuk menghadapinya. []

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.