Anjuran Sarapan Sebelum Salat Idul Fitri

Satu di antara amalan sunah yang dianjurkan dilakukan pada hari raya Idul Fitri adalah untuk makan sebelum salat ied
Ribuan Pengikut tarekat Syattariah sedang melaksanakan salat Ied di Masjid Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kami, (14/6). (Fzi)

Jakarta - Satu di antara amalan sunah yang dianjurkan dilakukan pada hari raya Idul Fitri adalah untuk makan atau sarapan sebelum salat ied.

Memang benar bahwa disunnahkan untuk makan pagi atau sarapan terlebih dahulu sebelum melaksanakan salat Idul Fithri.

Amalan ini berdasarkan atas hadis di bawah ini:

عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

Dari Anas bin Malik radliyallahuanhu berkata, “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Namun karena hukumnya bukan kewajiban, seandainya kita tidak sempat makan dulu sebelum shalat tentu tidak mengapa hukumnya.

Dalam hal ini Al-Imam Asy-Syafi'i (w. 150 H) menuliskan dalam kitab beliau Al-Umm :

ونحن نأمر من أتى المصلى أن يأكل ويشرب قبل أن يغدو إلى المصلى فإن لم يفعل أمرناه بذلك في طريقه أو المصلى إن أمكنه فإن لم يفعل ذلك فلا شيء عليه ويكره له أن لا يفعل

Kami memerintahkan bagi yang mendatangi tempat salat Ied untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat shalat. Bila tidak makan, kami perintahkan untuk makan di jalan atau di tempat shalat bila memungkinkan. Namun bila tidak, tentu tidak berdosa tetapi hukumnya makruh bila tidak dikerjakan. [1]

Perlu juga dipahami bahwa kalau disebutkan Rasulullah SAW memakan kurma, maka yang dimaksud tidak lain adalah makan yang sebenarnya.

Dalam hal ini Rasulullah SAW sebelum berangkat salat Idul-Fitri sarapan atau makan pagi terlebih dahulu.

Kurma adalah salah satu bahan makanan pokok sehari-hari orang Madinah, dan bukan sekedar makanan cemilan yang dimakan sebutir dua butir.

Sedangkan bagi kita tentu boleh saja memakan kurma, tapi sebenarnya maksud hadis di atas bukan makan kurma melainkan makan pagi alias sarapan.

Bisa saja wujudnya nasi uduk, nasi kebuli, bubur ayam, ketupat sayur dan bermacam-macam. []

Baca juga:

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.