Anies ke Pilpres 2024 dalam Bingkai NasDem-Oposisi?

Penilaian pengamat politik terkait safari politik NasDem bertemu petinggi PKS dan dijadwalkan bersua PAN, serta Demokrat.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri The Fifth Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta, Sabtu, 10 Agustus 2019 (Foto: Tagar/Thio Pahlevi)

Jakarta - Konsultan Media dan Politik Hersubeno Arief menyebut safari politik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu petinggi PKS dan dijadwalkan bersua PAN, serta Demokrat merupakan langkah politik untuk membangun koalisi di masa depan.

Hersubeno menilai NasDem memiliki langkah 'maju' dilihat dari sepak terjang partai berlambang lingkaran biru ketika pesta demokrasi berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

"Ini embrio sebuah koalisi yang sejak sekarang dirintis. Pak Surya itu ketika orang masih selangkah, dia sudah 4 langkah lompat," kata Karyono kepada Tagar, Selasa 5 November 2019.

Apakah ini akan menjadi koalisi ke depan, di Pilkada 2020? Atau Pilpres 2024?

Hersubeno menjelaskan, NasDem merupakan partai visioner, menjadi partai yang terlebih dahulu 'merangkul' Ridwan Kamil pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.

Begitu juga ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju di Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. NasDem menjadi partai pertama yang mendukung Ahok sepenuhnya maju kembali pada Pilgub DKI.

PKS-NasDemKetum Partai Nasdem Surya Paloh (ketiga kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (ketiga kiri) saat pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

NasDem juga menjadi partai pertama yang memproklamirkan dukungan ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Langkah-langkah NasDem memprediksi dinamika politik di masa depan ini bagian dari inovasi internal partai.

"Di Pilkada Jawa Barat, NasDem pertama kali mendukung Ridwan Kamil, Pilkada DKI pertama kali mendukung Ahok, pada Pilpres 2019 PDI P belum mencalonkan Pak Jokowi, dia sudah duluan, ini inovasi masa depan, termasuk pertemuan dengan Anies Baswedan," kata Hersubeno.

Namun, tujuan utama NasDem telah, dan direncanakan akan berkomunikasi dengan sejumlah partai oposisi untuk membangun koalisi masih mengambang. Mengingat Pilpres masih akan berlangsung 5 tahun lagi. Hersubeno menilai, tak tertutup kemungkinan juga langkah itu diproyeksi untuk Pilkada 2020.

"Apakah ini akan menjadi koalisi ke depan, di Pilkada 2020? Atau Pilpres 2024?" ujar dia.

Lebih lanjut, Hersubeno mengatakan pertemuan Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan kail yang dilempar NasDem untuk melihat median publik. Untuk kelanjutannya, keterpilihan menjadi pegangan utama apakah komunikasi di antara dua belah pihak akan terus berjalan.

"Apakah tingkat elektabilitas publik masih tinggi, atau ketika di akhir masa jabatan tadi ada semacam rating tinggi di masyarakat," tutur Hersubeno.

Berita terkait
NasDem Undang Jokowi dan PDIP ke Kongres
Partai NasDem mengundang Jokowi-Maruf ke kongres. Termasuk partai mitra, Partai Buruh Australia.
Seusai PKS, NasDem Berencana Bertemu Petinggi PAN
Seusai melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum Partai NasDem berencana melakukan pertemuan denga petinggi PAN.
Partai NasDem Tak Kecewa Prabowo ke Kabinet Jokowi
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menegaskan sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terhadap gabungnya Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.