Jakarta - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas penyelenggaraan balap mobil Formula E 2020.
"Rencananya Insya Allah Pak Gubernur (Anies) mau ketemu Pak Presiden (Jokowi) malam ini," kata Hari Nugroho usai menghadiri rapat bersama Anies, membahas kepastian perhelatan Formula E di Jakarta, Senin, 10 Februari 2020, dilansir Antara.
Dia melanjutkan, pertemuan Anies dan Jokowi dilakukan untuk membahas surat dari Sekretariat Negara perihal izin untuk penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E di Monumen Nasional (Monas) yang kembali diperbolehkan setelah sebelumnya dilarang.
"Kan dibolehkan tapi kan ada beberapa catatan, nanti Pak Gub mau minta penjelasan catatan itu kira-kira apa saja," ujarnya.
Jakarta itu perlu 'event-event' internasional, karena Jakarta ga punya apa-apa maka persepsi aman itu harus terbangun oleh dunia.
Baca juga: PDIP-PSI Kritik Anies Baswedan Soal Dana Formula E
Selain memastikan catatan-catatan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari Komisi Pembangunan Kawasan Medan Merdeka terkait penyelenggaraan Formula E, dikatakan dia, akan dikonsultasikan juga mengenai rute alternatif yang sudah disiapkan selain Monas.
"Kan ada dua pilihan, kalau seandainya tidak diperbolehkan di Monas kan di area GBK (Gelora Bung Karno), tapi kalau diperbolehkan di Monas ya kita tindaklanjuti," kata Hari.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mengikuti saran Sekretariat Negara (Setneg) selaku pihak yang berwenang perihal perizinan penggunaan Monas sebagai kawasan untuk lintasan ajang balap mobil Formula E.
"DPRD kan (ikut) apa kata Setneg setuju ya jalan lah. Cuma kan itu pasti diaspal jelas. Selesai mesti dikeruk lagi aspalnya," kata Muhammad Taufik usai mengikuti Rapat Badan Musyawarah di DPRD DKI Jakarta, Senin 10 Februari 2020.
Baca juga: 4 Syarat Anies Dapat Restu Gelar Formula E di Monas
Menurut dia, saran mengenai perhelatan Formula E dilakukan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, tidak relevan karena kawasan tersebut bukanlah bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang memang memiliki kerja sama secara resmi dengan penyelenggara Formula E.
Taufik mengatakan anggapan Formula E dapat mengganggu kenyamanan masyarakat akibat penyatuan kawasan Monas-Sudirman- Thamrin juga tidak relevan dikemukakan, karena tidak memakan jangka waktu yang lama.
"Enggaklah, kan enggak sebulan, cuma sehari (penyelenggaraan Formula E)," kata Taufik.
Menurut Taufik, Formula E termasuk acara yang dapat membangun kepercayaan dunia terhadap Jakarta sebagai tempat yang aman sehingga dapat meningkatkan ekonomi ibu kota.
"Jakarta itu perlu 'event-event' internasional, karena Jakarta ga punya apa-apa maka persepsi aman itu harus terbangun oleh dunia. Supaya itu terbangun maka 'event' internasional bukan cuma Formula E, apa saja harus diselenggarakan di Jakarta gitu, " kata Taufik. []