Anggaran Militer Bengkak, Presiden Petahana Pantai Gading Tolak Mundur

Presiden petahana Pantai Gading, Laurent Gbagbo menolak untuk turun dari jabatannya, setelah dia kalah dalam pemilu sengketa tahun 2010 lalu oleh Presiden terpilih Alassane Ouattara.
Presiden petahana Pantai Gading, Laurent Gbagbo tolak mundur dari jabatannya.(Foto:VOA)

Abidjan, (Tagar 7/12/2017) - Presiden petahana Pantai Gading, Laurent Gbagbo menolak untuk turun dari jabatannya, setelah dia kalah dalam pemilu sengketa tahun 2010 lalu oleh Presiden terpilih Alassane Ouattara.

Saat ini, Ouattara berjuang untuk menegaskan kewibawaannya terhadap tentara, yang dibangun bersama dalam penggabungan pemberontak Pasukan Baru dari utara yang mendukungnya dan pasukan profesional yang telah berperang melawannya. Quattara terpaksa melakukan pemangkasan terhadap pasukan militernya untuk menghemat anggaran.

Pemerintahan Quattara memangkas sekitar 1.000 tentara pada akhir tahun ini, kata juru bicara pemerintah pada Rabu, dalam upaya menekan anggaran tinggi militer.

Juru bicara pemerintah Bruno Kone mengatakan kepada wartawan setelah rapat kabinet bahwa 997 tentara menerima secara sukarela dipensiunkan pada tahun ini sebagai bagian dari prakarsa menyesuaikan "baku mutu", sebagian dengan mengurangi rasio perwira tanpa tugas untuk merampingkan anggota. Pemangkasan tersebut termasuk tiga perwira tinggi, 634 perwira tanpa tugas dan 354 tentara biasa.

Pantai Gading tidak merinci kekuatan militernya, namun sumber keamanan memperkirakan terdapat lebih dari 25.000 tentara di negara berpenduduk sekitar 24 juta orang itu.(ant/wwn)

Berita terkait