Padang - Sejumlah kader PKS di Sumatera Barat (Sumbar) enggan berkomentar dan tidak ingin menanggapi klaiman anggota DPR RI, Andre Rosiade, terkait tingkat kemaksiatan kian merajalela di masa kepemimpinan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, yang notabenenya adalah kader PKS.
Itu bukan kebaikan ya, tapi politik.
Ketua DPW PKS Sumbar, Irsyad Syafar, tidak mau bicara banyak terhadap sikap Ketua Gerindra Sumbar, Andre Rosiade, yang melakukan sejumlah razia prostitusi di Kota Padang. Menurutnya, hal yang dilakukan Andre tidak berhubungan dengan kebaikan, namun lebih kepada politik.
"Itu bukan kebaikan ya, tapi politik," ujarnya singkat, dan menutup pembicaraan saat dihubungi Tagar, Senin 10 Februari 2020.
Senada dengan itu, anggota DPRD Kota Padang dari fraksi PKS, Muhidi, juga menolak berkomentar terkait pernyataan dan sikap Andre Rosiade. "Wah, kalau yang itu jangan ke saya lah. Sama yang lain saja minta komentarnya," katanya.
Sebelumnya, Andre Rosiade, pernah mengatakan, kemaksiatan semakin merajelela di Padang. Bahkan, setelah dia ikut merazia sejumlah kafe beberapa waktu lalu, ditemukan tempat karaoke dan menjual minuman keras yang tidak memiliki izin.
Menurut Andre, ada 31 tempat karaoke di Kota Padang. Di antaranya, 12 berizin dan 19 lainnya tidak memiliki izin. Dia menyayangkan karena tempat ini sudah berjalan bertahun-tahun, namun tidak ada tindakan kongkrit dari Wali Kota Padang. Andre juga mempertanyakan komitmen Mahyeldi yang berjanji akan memberangus maksiat di Padang.
Kemudian, salah bukti menjamurnya maksiat di Padang, Andre juga baru-baru ini merazia seorang pekerja seks komersial (PSK) yang bertransaksi secara online. Kasus ini pun melua karena si PKS berinisial NN, mengaku dijebak dalam penggerebekan yang dilakukan Andre bersama pihak kepolisian. []