Andaliman, Bumbu Khas Tepian Danau Toba

Andaliman, rempah asli dari pinggiran Danau Toba. Bumbu khas dari tanah Batak.
Produk berbahan Andaliman yang dijadikan oleh-oleh khas Danau Toba. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Simalungun - Siapa tak kenal Andaliman, rempah asli dari pinggiran Danau Toba. Bumbu khas dari tanah Batak ini sudah dikenal sejak zaman nenek moyang orang Batak.

Bumbu yang memiliki rasa getir di lidah pada saat mencicipinya juga memiliki aroma khas, dimana memberikan kesan tersendiri ketika menikmatinya.

Nah, cerita soal Andaliman ini, dua tahun terakhir seorang pria bernama Marandus Sirait asal Kabupaten Tobasa, gencar mempekenalkan Andaliman ke seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia.

"Tahun 2017 kita melakukan pembibitan, kemudian di pertengahan tahun yang sama kita lakukan pencanangan budidaya. Kemudian di tahun 2018 kita mulai membuat produk-produk, yang artinya Andaliman ini tak lagi hanya menjadi bumbu agar bisa masuk ke pasaran dan banyak yang menikmatinya," ucapnya kepada Tagar.

Kata Marandus, dia sudah membuat sebanyak 22 jenis produk berbahan Andaliman yang siap dijual di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Taman Eden 100 di Kabupaten Tobasa, Bandara Kuala Namu, Bandara Silangit dan Jakarta.

"Awalnya kita buat jadi bumbu yang digiling dan biji kering. Kemudian kita masuk ke olahan seperti kripik rasa Andaliman, martabak telur Andaliman yang ada di Medan. Kemudian belakangan ada bandrek Andaliman dll," katanya.

Ini berkaitan dengan budaya, perempuan, ekonomi, dan lingkungan. Jadi inilah kita ambil tanaman khas daerah sini sekalian pelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi, pemberdayaan perempuan. Itulah yang membuat kita fokus di sini

Ada yang unik dari produk yang dijual olehnya. Ternyata produk ini juga dibuat untuk campuran teh dan kopi. Proses racikannya pun tak begitu rumit.

"Kalau untuk teh itu, ada buah yang hijau yang sudah enak jika direndam dan untuk kopi sendiri itu kita buat seperti bubuk. Proses hidangannya juga mudah. Jadi kalau untuk teh itu, Andaliman yang segar itu dicelupkan secukupnya. Setelah itu kita akan merasakan getir, mentol dan hangat di lidah," ungkapnya.

Dengan adanya program dari pemerintah pusat yang ingin membuat Danau Toba menjadi destinasi pariwisata nasional dan internasional, dia mengambil kesempatan ini untuk mengenalkan Andaliman.

"Yang paling menarik di sini, apalagi ini ada kaitannya dengan Danau Toba. Danau Toba ini sedang dijadikan menuju destinasi pariwisata nasional, bahkan menuju pariwisata kelas dunia. Jadi kita mempersiapkan diri harus ada oleh-oleh khas Danau Toba ini. Nah, kebetulan ada tanaman khas kita yang bisa masuk ke semua lidah dan halal. Andaliman sudah dikenal dari dulu dan sudah mengikat di budaya," terangnya.

Marandus berkeyakinan program yang dia lakukan ini sangat membantu buat peningakatan sumber daya manusia (SDM) di daerah pinggiran Danau Toba.

"Ini berkaitan dengan budaya, perempuan, ekonomi, dan lingkungan. Jadi inilah kita ambil tanaman khas daerah sini sekalian pelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi, pemberdayaan perempuan. Itulah yang membuat kita fokus di sini," jelasnya.

Marandus punya lahan sendiri sebagai kebun Andaliman. Tak kurang 100 petani Andaliman dibina termasuk memberikan bibit gratis dan monitoring. Terhadap para petani juga dilakukan penguatan melalui pertemuan-pertemuan dan studi banding,

"Nah mereka ada yang terinspirasi membuat produk-produk itu," tukasnya.

Hasil olahan bahan Andaliman ini ternyata juga mampu memberikan inspirasi kepada banyak orang. Dimana dia pernah mencoba memasukkan Andaliman ke bakso milik seorang pedagang bakso. Kini, bakso Andaliman diincar banyak orang.

"Dulu kita juga mencoba tukang bakso membuat Andaliman di masakannya. Semakin membuat dia terinspirasi. Ada orang yang mencoba bakso Andaliman ternyata menarik, lama-lama jadi heboh gitu kan. Dan sekarang sudah dibooking di Jakarta buat bakso Andaliman. Bahkan sampai gak pulang-pulang lagi ke sini, udah lebih banyak uangnya dari sana," ucapnya.

Pria berambut putih ini juga berniat membawa bumbu khas Batak menuju pasar internasional. Pasalnya, di negara beriklim dingin juga sangat membutuhkan Andaliman ini.

"Pasti, karena Eropa pasti membutuhkan Andaliman. Tetapi kita belum memikirkan ke sana dulu karena di sini banyak lidah yang ingin menikmatinya. Daerah panas seperti Indonesia saja mau, apalagi daerah Eropa yang dingin. Dan nanti kita juga pasti akan memikirkan ke sana. Pernah pameran ke Polandia kerja sama dengan Kementerian Kemaritiman," katanya.

Dia berharap dengan adanya produk Andaliman, mampu menjadi iklan besar untuk mempromosikan Danau Toba ke seluruh penjuru dunia. "Melalui Andaliman ini akan menjadikan iklan yang besar untuk Danau Toba. Kenal Andaliman, kenal Danau Toba. Orang mau mencari Andaliman jadi tahu Danau Toba," tutupnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.