Ancaman Kanker Serviks Kaum Hawa dan Deteksi Dini

Bagi wanita, menjaga organ intim merupakan hal paling utama karena ancaman kematian kanker serviks.
Ilustrasi alat reproduksi Wanita. (Foto: Pixabay/LJNovaScotia)

Jakarta - Bagi kaum Hawa atau wanita, menjaga organ intim merupakan hal paling utama. Terlebih bagi wanita dewasa, perawatan serta kesehatan selalu menjadi prioritas. Tak sedikit penyakit yang dapat menyerang organ intim wanita, salah satunya adalah kanker serviks.

Menurut data World Health Organization (WHO), kanker mulut rahim atau kanker serviks berada pada peringkat kedua penyebab kematian wanita. Sejak tahun 1999 hingga tahun 2008 kanker serviks semakin meluas ke wanita terutama di usia muda. 

Dilansir dari situs National Center for Biotechnology Information, terdapat 21% wanita mulai dari usia 20-29 tahun yang terkena serviks, bahkan terhitung ada 1% wanita berusia di bawah 20 tahun yang terkena kanker mematikan ini. 

Sedangkan Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan Yayasan Kanker Indonesia pada tahun 2012 menyebut setiap tahunnya sekitar 15.000 perempuan Indonesia terdeteksi kanker serviks dan 8.000 perempuan meninggal karena terjangkit kanker serviks.

Pada website Kementerian Kesehatan dijelaskan kalau Kanker serviks ialah sejenis kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Lebih jelas, leher rahim merupakan bagian dari organ vital wanita yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. 

Jenis kanker ini dipicu oleh human papillomavirus (HPV) yang masuk ke dalam tubuh akibat hubungan seksual tanpa pengaman.

HPV yaitu sekumpulan virus yang menyebabkan kutil di bagian-bagian tubuh manusia. Ada banyak jenis HPV yang sebagian besar adalah virus yang tidak berbahaya. 

Namun, ada beberapa jenis HPV yang mengganggu sel-sel leher rahim untuk bisa berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu kanker. HPV mudah ditularkan melalui hubungan seks, selain itu, HPV dapat menyebabkan munculnya kanker serviks.

Penyebab Kanker Serviks

Beberapa faktor penyebab kanker serviks, yaitu

1. Aktivitas seksual terlalu dini

2. Berganti-ganti pasangan seksual

3. Merokok

4. Sistem kekebalan tubuh lemah

5. Terkena infeksi menular seksual lainnya

6. Minum Pil KB jangka panjang

Deteksi Dini

Deteksi dini diperlukan untuk mengantisipasi kanker serviks. Berikut Tagar mengulas hal ini dari berbagai sumber :

1. Pap Smear

Di Indonesia, cakupan Pap Smear hanya 7%. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil contoh lendir pada permukaan serviks. Nantinya lendir itu dibawa ke laboratorium untuk dicek apakah ada sel-sel abnormal. 

Yang perlu diperhatikan, bagi wanita dewasa terutama yang sudah menikah dan melakukan hubungan seksual, Pap Smear perlu dilakukan rutin. Sebelum melakukan Pap Smear, alangkah baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Deteksi ini dapat dilakuakn sejak usia menginjak 21 hingga 65 tahun. Setelah usia 30 tahun maka hasil Pap Smear akan normal dalam 3 pemeriksaan berturut-turut, setelah usia 30 tahun, cukup melakukan Pap Smear 5 tahun sekali.

2. Tes IVA

Jika pada opsi pertama tidak dapat dilakukan, maka tes lainnya yang dapat dilakukan yaitu dengan inspeksi visual asam asetat (IVA). Tes ini tergolong murah bahkan gratis. Jika Pap Smear harus dilakukan di Rumah Sakit, maka IVA dapat dilakukan di Puskesmas yang menyediakan Tes IVA.

Tes IVA juga dapat dilakukan rutin, satu tahun sekali. Selama seorang wanita masih aktif berhubungan seksual, maka deteksi serta berbagai pencegahan wajib dilakukan.

3. Tes DNA HPV

Metode pemeriksaan dengan tes HPV DNA hampir sama dengan Pap Smear. Yang berbeda ialah setelah sampel diambil, kemudian di lab dilihat apakah ada DNA HPV atau tidak. untuk tes DNA HPV Ini dianjurkan bagi yang wanita diatas usia 30 tahun.

Promo Pap Smear

Citra, 27 tahun, yang telah menikah pada usia 22 tahun, mengaku telah melakukan Tes IVA. Wanita keturunan Padang Sunda ini sudah memiliki seorang anak perempuan berusia 3 tahun. Sebagai seorang istri dan aktif berhubungan seksual, menjadikan alasan ibu rumahtangga ini mendeteksi kanker serviks.

"Kalau Pap Smear belum pernah, ingin sekali untuk pap smear. Ya tahu sendiri lah, gimana. Kalau saya waktu itu pernah Tes IVA. Sama-sama deteksi dini kanker serviks juga, tapi lebih terjangkau," kata Citra kepada Tagar, Minggu, 21 Juli 2019.

Perempuan yang masih menempuh pendidikan magister ini menyatakan seharusnya deteksi dini ini bisa menjadi perhatian khusus terutama bagi wanita. Dia mengaku kecewa, beberapa kali ia mengetahui ada Pap Smear gratis yang diberikan Rumah Sakit, namun informasinya tidak tersampaikan kepada masyarakat luas.

"Pap Smear itu kan mahal, walaupun memang ada beberapa RS yang memberikan promo untuk cek Pap Smear tapi kadang sosialisasinya kurang, misalnya pas hari kartini atau memperingati hari lainnya. Kadang juga mereka tampilkan spanduknya di dalam RS, jadi hanya orang di dalam RS yang tahu, coba saja dipasang di luar," tutur Citra.

Untuk mengurangi kematian yang disebabkan oleh kanker serviks, ada baiknya jika seorang wanita yang telah menginjak dewasa, dan sudah aktif dalam berhubungan seksual dapat melakukan beberapa cara di atas untuk mendeteksi sejak dini. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.