Amerika Serikat Lacak Bendungan China di Sungai Mekong

Amerika Serikat (AS) luncurkan proyek terkait dengan tingkat air di bendungan-bendungan China di sepanjang aliran Sungai Mekong
Bendera kuning di pinggiran Sungai Mekong menandai lokasi yang diilih untuk konstruksi Luang Prabang dekat Desa Houaygno, Laos, 4 November 2019. (Foto: Zsombor Peter/VOA)

Jakarta - Sebuah proyek baru yang didanai Amerika Serikat (AS) menggunakan satelit untuk melacak tingkat air di bendungan-bendungan China di sepanjang aliran Sungai Mekong. Proyek yang diumumkan pada Senin, 14 Desember 2020, itu, menambah sengit persaingan negara-negara di Asia Tenggara.

Jalur air aliran Sungai Mekong sepanjang 4.350 km, yang dijuluki "Lancang di China" itu telah menjadi fokus kompetisi. Jalur air itu mengalir ke selatan melewati Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam,

aliran mekongAliran Sungai Mekong (Foto: futuredirections.org.au)

Beijing telah menolak penelitian AS itu, yang menyebut bendungan-bendungan China telah menahan air sehingga merugikan negara-negara di hilir, di mana 60 juta orang bergantung pada sungai itu untuk perikanan dan pertanian.

Monitor Bendungan Mekong sebagian didanai oleh Departemen Luar Negeri AS, menggunakan data dari satelit untuk melacak tingkat air dalam bendungan-bendungan di China dan negara lain.

Informasinya akan tersedia mendekati kondisi nyata di lapangan (real-time) mulai Selasa, 15 Desember 2020 (vm/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jokowi Resmikan Bendungan Kamijoro Kulon Progo
Presiden Jokowi meresmikan bendungan Kamijoro. Bendungan yang dibangun Belanda pada 1927 ini mengaliri lahan 2.370 hektare di Bantul.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.