Jakarta - Perusahaan perdagangan elektronik multinasional, Amazon, dibanjiri pelamar kerja setelah menyatakan membuka 30.000 posisi lowongan kerja di Amerika Serikat. Ada 208.000 pelamar yang melamar di laman pendaftaran onlinenya.
"Setiap orang di negara ini memahami nilai dari bekerja di Amazon dengan upah minimal sebesar 15 dolar AS, keuntungan penuh di hari pertama kerja, dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan," ujar Senior Vice President of HR Amazon, Beth Galetti, seperti dilansir CNN, Jumat, 20 September 2019.
Amazon membuka 18 lamaran yang diunggah di website resminya tiap menit. Selain itu, ribuan pencari kerja juga menyambangi acara Amazon career Days yang diadakan pada Selasa, 18 September 2019 di enam negara bagian.
Seperti di Arlington, Virginia, lokasi dari headquarter kedua Amazon disambangi oleh lebih dari 5.000 orang. Juga di Boston, Chicago, Dallas, Nashville, dan Seattle.
Dengan dibukanya Amazon career Days di berbagai titik tersebut, Amazon berharap mampu meningkatkan pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang signfikan di kota-kota tersebut.
Ada 4.500 pelatihan interview telah dilakukan oleh para perekrut Amazon serta 7.000 resume telah diperiksa dari kandidat yang melakukan review. Sejumlah pencari kerja mulai konsultasi untuk belajar menganai perusahaan tersebut, menjual produk mereka sendiri di Amazon, dan belajar untuk memulai bisnis penjualan paket.
Hingga saat ini, Amazon pun masih membuka pintu bagi mereka yang tertarik untuk bekerja di raksasa e-commerce tersebut.
"Jumlah pelamar kerja tahun ini adalah yang terbesar yang pernah kami lihat," ujar juru bicara Amazon, Adam Sedo.
Sementara, untuk posisi yang ditawarkan mencakup berbagai posisi dengan keterampilan dan pengalaman yang beragam, mulai dari entry level untuk memenuhi kebutuhan perusahaan hingga software development engineer.
Tidak perlu untuk khawatir soal gaji, karena jika diterima akan mendapatkan bayaran 15 dollar AS per jam, ditambah dengan keuntungan layanan kesehatan, 401(k) matching (sistem perhitungan dana pensiun di Amerika Serikat), dan parental leave (cuti melahirkan baik untuk laki-laki maupun perempuan) hingga 20 minggu namun tetap mendapat gaji.
Pada Juli 2019, Amazon baru saja mengumumkan rencana investasi sebesar 700 juta dollar AS untuk meningkatkan kemampuan pegawainya yang disebut 'Upskilling 2025'. Dengan demikian, pegawai mereka bisa mendapatkan keterampilan baru untuk kebutuhan dunia kerja dengan bayaran yang lebih tinggi.
Diketahui, saat ini terdapat 7,2 juta pembukaan lowongan kerja di Amerika, dengan 6 juta pengangguran. Sebagai perusahaan raksasa, Amazon tengah berjuang untuk bisa merekrut dan mempertahankan pegawainya. []
