Alumnus 212: Prabowo Semakin Bodoh di Depan Publik

'Prabowo semakin bodoh di depan publik, masak jadi presiden hanya untuk memulangkan Rizieq Shihab.'
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat kedua yang hanya diikuti capres yakni capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto tanpa wapresnya itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, Tagar (2/3/2019) - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengatakan calon presiden Prabowo Subianto telah melakukan penipuan dengan mengatakan akan menjemput langsung Habib Rizieq satu hari setelah dirinya terpilih jadi presiden.

Menurut Faizal tidak ada yang melarang bila pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu datang kembali ke Tanah Air.

"Prabowo itu melakukan penipuan. Kalaupun Habib Rizieq pun mau pulang, ya pulang saja, tiada yang memusuhi Habib Rizieq. Lagi-lagi Prabowo melakukan penipuan," ujarnya pada Tagar News, Jumat (1/3) sore di Menteng, Jakarta.

Masak calon presiden hanya menjadi seorang calon presiden. Jadi presiden masak hanya untuk memulangkan seseorang dari luar negeri

Janji Prabowo untuk memulangkan Habib Rizieq justru terlihat bodoh di mata Faizal.

Menurut dia, dalam kontestasi pemilu ini sebaiknya harus dimanfaatkan betul oleh seorang calon presiden untuk menghipnotis rakyat melalui visi-misi program yang membangun ekonomi dan menyejahterakan rakyat Indonesia.

"Saya melihat Prabowo sedang menunjukkan kebodohan yang semakin bodoh di depan publik. Justru capres seharusnya bicara visi, bicara pembangunan ekonomi, bicara kesejahteran," ucapnya tegas.

"Masak calon presiden hanya menjadi seorang calon presiden. Jadi presiden masak hanya untuk memulangkan seseorang dari luar negeri," kata dia.

Bagi Faizal, tiada pantangan apa pun untuk sesegera mungkin memulangkan kembali Habib Rizieq ke tanah Indonesia.

Baca Juga: Ketika Sandiaga Kehilangan Uno

Sebelumnya, capres Prabowo Subianto sudah meneken pakta integritas yang disodorkan oleh GNPF Ulama saat Ijtimak Ulama II. Ada 17 poin yang disodorkan, salah satunya tentang kepulangan Habib Rizieq Shihab.

"Ini tidak ada pengaruh dengan pakta integritas ijtimak ulama II, tinggal beberapa persen kok gerakan 212 itu. Mayoritas sudah dukung Pak Jokowi, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan yang tersisa hanya HTI dan PKS," urainya.

Seperti diketahui, Faizal Assegaf merupakan salah satu alumnus gerakan 212. Namun, karena berbeda sikap dengan ulama lainnya, ia tak bisa lagi melanjutkan kerja sama.

"Ya, itu hidayah, karena kan semua ada sebab. Ini semua tidak lepas dari kasih sayang Allah SWT,  yang menyelamatkan saya dari kelompok-kelompok akal tidak sehat itu," pungkasnya. []

Berita terkait