Jakarta - Juru bicara (jubir) penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengungkapkan alasan makin merangkaknya kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
"Ini menandakan proses penularan masih berlangsung terus-menerus di tengah masyarakat. Ini kita maknai bahwa masih ada kasus positif virus corona yang masih berada di antara kita sekalian," kata Yuri dalam keterangan persnya yang ditayangkan di YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat 27 Maret 2020.
Pasien positif corona pada Kamis sore, 26 Maret 2020 menjadi tersebar di 24 provinsi di Indonesia. Jumlahnya mencapai 893 orang.
Mari bersama-sama kita putuskan rantai penularan ini melalui cuci tangan menggunakan sabun
Baca juga: DPR Ngotot Buka Sidang, RUU Omnibus Law Dikebut?
Per Jumat sore, 27 Maret 2020, pasien positif corona bertambah menjadi 1.046 orang. Jumlah itu diikuti pasien yang sembuh sebanyak 46 orang dan pasien yang meninggal berjumlah 87 orang. Itu berarti pasien positif Covid-19 di Tanah Air bertambah 153 orang dalam sehari.
Yuri mengatakan sejumlah langkah pencegahan yang diserukan pemerintah harus dilakukan agar tidak terpapar virus corona. Adapun tindakan yang diimbau pemerintah sebelumnya menerapkan social distancing belajar dan bekerja di rumah, menerapkan pola hidup sehat, serta rajin menjaga kebersihan diri.
"Maka sekali lagi mari bersama-sama kita putuskan rantai penularan ini melalui cuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak, lakukan pola hidup sehat dengan makan buah dan sayur," ujar dia.
Dalam kesempatan itu juga, Yuri mengimbau agar perantau di Jakarta menunda mudik ke kampung halaman masing-masing di tengah pendemi virus corona yang masih merebak. Tindakan menunda mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Apabila nantinya akan merencanakan mudik, kami menyarankan hati-hati. Sebisa-bisanya ditunda sampai kondisi menjadi jauh lebih baik," ujarnya. []