Alasan Facebook Hapus Iklan Donald Trump

Facebook menghapus iklan kampanye pemilihan kembali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump karena melanggar kebijakan yakni memuat kebencian.
Tangkapan layar yang menunjukkan simbol yang digunakan dalam iklan kampanye Trump yang dihapus dari Facebook. (Foto: Getty Images|BBC News).



Jakarta - Facebook menyebutkan bahwa pihaknya telah menghapus iklan kampanye pemilihan kembali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Situs jejaring sosial terbesar di dunia itu menyebutkan alasannya bahwa iklan tersebut melanggar kebijakan perusahaan yakni memuat kebencian yang terorganisasi.

Segitiga merah terbalik adalah simbol yang digunakan oleh antifa. Jadi, iklan ini ditujukan kepada kelompok antifa.

Seperti diberitakan dari BBC News, Jumat, 19 Juni 2020, iklan tersebut memperlihatkan gambar setiga terbalik berwarna seperti simbol Nazi Jerman untuk mengidentifikasikan tahanan politik. Tim kampanye Trump menyebutkan bahwa iklan tersebut ditujukan kepada kelompok aktivis sayap kiri antifa untuk melawan gerakan anti fasis mereka yang terorganisir.

Baca Juga: Facebook Mode Gelap Sebentar Lagi Rilis di Android

"Segitiga merah terbalik adalah simbol yang digunakan oleh antifa. Jadi, iklan ini ditujukan kepada kelompok antifa," kata Juru Bicara Tim Kampanye Donald Trump, Tim Murtaugh dalam sebuah pernyataan.

Murtaugh menyebutkan bahwa Facebook masih memiliki emoji segitiga merah terbalik yang digunakan, yang terlihat persis sama. "Jadi, anehnya mereka hanya akan menargetkan iklan ini. Gambar ini juga tidak termasuk dalam basis data simbol kebencian Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, “ ucapnya.

Trump baru-baru ini menuduh kelompok antifa dibalik kerusuhan unjuk rasa atas kematian warga AS keturunan Amerika, George Floyd di tangan polisi. Floyd ditangkap dengan tuduhan telah menggunakan uang palsu.

Kami akan mengambil tindakan tegas simbol apa pun yang menyebarkan kebencian.

Kepala Keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher mengatakan pihaknya tidak mengizinkan simbol yang mewakili organisasi yang penuh kebencian atau ideologi yang penuh kebencian kecuali jika mereka dihadapkan dengan konteks atau kecaman.

FacebookLogo Facebook. (Foto: Antara/REUTERS/STEPHEN LAM)

Menurut Gleicher, pihaknya mengambil tindakan tegas terhadap tim kampanye Trump dengan menghapus iklan tersebut. "Kami akan mengambil tindakan tegas simbol apa pun yang menyebarkan kebencian," tuturnya.

Iklan, yang diposting di situs Facebook pada halaman milik Presiden Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, sedang online selama sekitar 24 jam dan telah dilihat ratusan ribu kali sebelum dihapus.

Pada bulan lalu Presiden Trump mengatakan bahwa ia akan menetapkan antifa sebagai kelompok anti fasis, "organisasi teroris domestik", meskipun para ahli hukum mempertanyakan kewenangan Trump untuk melakukan itu.

Antifa adalah gerakan protes paling kiri yang menentang neo-Nazi, fasisme, supremasi kulit putih dan rasisme. Antifa dianggap sebagai kelompok aktivis yang terorganisir secara longgar tanpa pemimpin.

Sebagian besar anggota mengecam apa yang mereka lihat sebagai kebijakan nasionalistis, anti-imigrasi dan anti muslim dari Trump.

Penghapusan iklan tim kampanye Trump kian memperuncing hubungan antara raksasa teknologi itu dengan Gedung Putih. Sebelumnya pada bulan lalu, Twitter memberi peringatan pada salah satu tweet Trump tentang kerusuhan di Minneapolis - mengatakan itu telah "memuliakan kekerasan".

Trump membalas dengan berbicara tentang "kekuatan tak terkendali" dari teknologi besar. Ia mengatakan bahwa Bagian 230 - Undang-Undang yang melindungi perusahaan media sosial agar tidak bertanggung jawab secara hukum atas konten online pengguna - harus dicabut.

Baca JugaCara Transfer Foto dari Facebook ke Google Photo

Facebook adalah platform yang sangat diperhatikan oleh Donald Trump. Jejaring sosial adalah tempat sebagian besar anggaran iklan politik online-nya berjalan. Langkah Facebook ini kemungkinan akan membuat marah Trump. []

Berita terkait
Facebook dan PayPal Jadi Investor Baru Gojek
Setelah Google dan Tencent, Gojek mendapat investor baru lagi yakni Facebook dan PayPal.
Facebook Izinkan Karyawan WFH Hingga Akhir Tahun
Facebook akan mengizinkan karyawan yang memungkinkan bekerja dari jarak jauh untuk tetap bekerja dari rumah hingga akhir tahun.
Facebook Meluncurkan Messenger Kids di Indonesia
Facebook meluncurkan Messenger Kids di Indonesia. Aplikasi berkirim pesan khusus anak-anak bertepatan dengan situasi pandemik coronavirus Covid-19.