Alami Resesi Ekonomi Hong Kong Minta Bantuan ke Beijing

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, melakukan perjalanan ke Beijing mencari bantuan untuk menghidupkan perekonomian Hong Kong
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam (Foto: dw.com/id).

Hong Kong - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, melakukan perjalanan ke Beijing pada Selasa, 2 November 2020, mencari bantuan untuk menghidupkan perekonomian Hong Kong dan membahas pembukaan kembali perbatasan dengan daratan China. Lam mengatakan pertemuan dengan pejabat China berlangsung pada Rabu, 3 November 2020 hingga Jumat, 5 November 2020.

Dalam pertemuan itu Lam membahas tentang keinginan Hong Kong untuk dapat masuk dan terintegrasi dalam pembangunan nasional China, serta bagaimana wilayah semi-otonom itu dapat bekerja sama dengan Shenzhen, sebuah kota di China selatan yang berbatasan langsung dengan Hong Kong.

Kerja sama ini dimaksudkan sebagai bagian dari pengembangan skema ekonomi yang terintegrasi dengan Greater Bay Area.

Lam juga mengungkapkan kepada wartawan bahwa dia berencana untuk membahas kapan Hong Kong dan China daratan akan dapat membuka perbatasan sehingga orang bebas melintas tanpa perlu karantina.

Sejak Maret 2020, penduduk di daratan Tiongkok dan Hong Kong diminta untuk melakukan karantina selama dua minggu ketika mereka melintasi perbatasan. “Pembukaan perbatasan itu sangat penting untuk kegiatan ekonomi, mengunjungi kerabat dan pergi ke sekolah,'' kata Lam.

Tunda pidato karena berangkat ke China.. Perjalanan Lam ke Beijing dilakukan setelah dia menunda pidato kebijakan tahunan.

Lam mengatakan bahwa dukungan dari Beijing akan memungkinkannya untuk memberikan pidato yang akan meningkatkan kepercayaan warga pada masa depan ekonomi Hong Kong. Ekonomi Hong Kong terkena imbas akibat pandemi Covid-19.

Keyakinan akan status semi-otonom Hong Kong telah terguncang sejak pemerintah China memberlakukan undang-undang keamanan nasional atas wilayah itu.

Sehubungan dengan pemilihan Presiden AS, Lam berharap presiden berikutnya dapat mengevaluasi pentingnya Hong Kong.

"Saya berharap pemerintahan AS yang baru akan mempertimbangkan hubungan dengan Hong Kong secara komprehensif, dengan meninjau kepentingan banyak bisnis AS di Hong Kong yang mempekerjakan banyak orang, dan tidak akan membiarkan kepentingan politik tertentu yang nantinya berpengaruh di Hong Kong," katanya [ha/pkp (AP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Warga Taiwan Tuntut Pembebasan 12 Demonstran Hong Kong
Ratusan orang berpawai di Taipei, Ibu Kota Taiwan, 25 Oktober 2020 menuntut pembebasan 12 demonstran anti-pemerintah Hong Kong yang ditangkap China
China Tak Akui Paspor Hong Kong yang Dikeluarkan Inggris
Pemerintah China kemungkinan tidak akan mengakui paspor warga Hong Kong yang dikeluarkanoleh Inggris