Jakarta - Ketua Steering Committee Reuni Akbar 212, Muhammad Gatot Saptono alias Muhammad Al Khaththath, mengatakan apabila calon presiden Prabowo Subianto kalah dalam Pemilu 2019, maka dapat dipastikan terjadi kecurangan pemilu di Indonesia.
Hal itu ia utarakan saat berorasi di depan ratusan simpatisan massa pro Prabowo, di Rumah Perjuangan Rakyat, Jalan Proklamasi Nomor 36, Jakarta Pusat, Jumat 17 Mei 2019.
Di atas panggung, Al Khaththath, menanyakan hasil akhir pemilu kepada para relawan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Hasilnya apa? Hasilnya apa? Hasilnya apa?" tanyanya.
Baca juga: KPU: Pengumuman Capres Terpilih Paling Lama 28 Mei
"Prabowo menang," sahut ratusan relawan kubu 02.
"Takbir," teriak Al Khaththath dengan nada berapi-api.
Kemudian, ia kembali berinteraksi dengan para simpatisan massa kubu 02, menegaskan kembali siapa pemenang Pilpres 2019 yang layak diakui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jika tanggal 22 (Mei) diumumkan bukan Prabowo, berarti?" kata Al Khaththath bertanya pada massa.
"Pemilu curang," ujar massa Prabowo-Sandiaga.
Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat untuk ramai-ramai mengikuti Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat. Aksi kawal KPU ini menurutnya tidak termasuk permufakatan jahat.
"Bukan makar. Dicurangi nurut, itu bukan makar. Kalau seperti itu tidak perlu ada pemilu. Buat apa Rp 25 triliun kalau ujungnya ada kecurangan," tutur dia.
Baca juga: Jokowi: TNI dan Polri Solid
Al Khaththath menekankan, jangan sampai terjadi pemilu yang kotor, curang, tidak jujur dan tidak adil di negeri ini. Dia menegaskan tak akan menerima, apabila KPU mengumumkan capres petahana Jokowi memenangkan Pilpres 2019.
"Hasilnya Prabowo menang. Itu jangan dibilang curang. Kalau besok diumumkan yang lain, berarti curang," paparnya.
"Kalau hasilnya curang, Prabowo kalah," kata Al Khaththath. []
