Aktivis Hak Hewan Kecam Festival Gulat Unta di Turki

Festival gulat unta tradisional di Turki barat yang menarik ribuan orang setiap tahun menuai kritik dari aktivis hak-hak binatang
Warga mencoba mendorong unta untuk bertarung selama kontes festival gulat Selcuk Camel di kota Selcuk, dekat kota pesisir barat Turki Izmir, pada 20 Januari 2019 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Festival gulat unta tradisional di Turki barat yang menarik ribuan orang setiap tahun menuai kritik dari aktivis hak-hak binatang. Para aktivis mengatakan kelompok hewan pemamah biak besar itu dilecehkan dan dilukai selama acara tersebut.

Festival Gulat Unta Internasional ke-40 diadakan di Selcuk, bagian dari Provinsi Aegean Izmir, pada Minggu, 16 Januari 2022. Festival tersebut diikuti oleh 152 unta dengan menggunakan pelana dan kain hias dan bordir berbagai pola dan warna di punuk dan leher mereka.

Unta-unta itu dibawa ke arena berpasir untuk saling menabrak, dengan wasit dan personel lain di dekatnya. Meski demikian, hewan-hewan tersebut diharuskan menggunakan pelindung mulut untuk mencegah luka gigitan.

Ribuan orang mengatur meja dan kursi di sebuah bukit yang berdekatan dengan arena dan memasak di atas barbekyu. Mereka makan dan minum sambil menyaksikan binatang-binatang itu melakukan gulat.

kontes untaUnta terlihat saat penonton mengajukan tawaran mereka selama "Kontes Kecantikan Unta dan Festival Balap Unta" di Ajman 24 Februari 2010 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jumana ElHeloueh)

Gulgun Hamamcioglu, perwakilan Izmir untuk Federasi Hak Hewan (HAYTAP), mengatakan mendorong hewan untuk saling bertarung adalah "kejahatan besar.”

"Anda melihat seekor binatang, makhluk hidup berkelahi di depan Anda dan ia menderita, terluka dan mungkin mereka saling membunuh. Orang-orang menikmati ini dan mungkin mendapatkan keuntungan finansial," katanya.

"Tolong mari kita bersama-sama menghentikan gambaran rasa malu ini, pemandangan yang membuat kita malu akan sikap manusia," tambah Hamamcioglu.

Mehmet Falakali, mantan kepala kantor Kementerian Pariwisata di Selcuk, mengatakan unta tidak dapat saling melukai secara serius dan ada personel yang akan memisahkan mereka jika terjadi bentrokan menjadi terlalu intens.

"Orang-orang yang bertugas memisahkan unta-unta itu saling menjauh ketika wasit melihat (perkembangan negatif)," katanya.

Necip Cotura, yang memiliki tiga ekor unta dan mengikuti festival sebagai hobi, mengatakan acara tersebut merupakan tradisi lama. "Ini adalah sesuatu yang dilakukan dengan cinta. Ini bukan pertarungan, ini gulat - seperti halnya manusia bergulat," katanya.

Yahya Yavuz, peserta lain, mengatakan, keluarganya merawat empat unta mereka seperti anak-anak mereka dan unta-untanya tidak akan menyakiti orang lain (ah/rs)/voaindonesia.com. []

Kontes Kecantikan Unta akan Digelar di Abu Dhabi

Virus Corona dan 5 Jenis Penyakit Disebabkan Hewan

Terbuka untuk Umum! Taman Safari Bogor Gelar Safari Green Carnival

Nabi Saleh AS, Mukjizat Batu Jadi Unta Betina Hamil

Berita terkait
Kian Banyak Hewan dan Tumbuh-tumbuhan yang Terancam Punah
Laporan WWF Jerman sebut ada lebih banyak tumbuhan dan hewan masuk dalam daftar spesies terancam punah secara global
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.