TAGAR.id, Jakarta - Airbus tahun lalu mendapat keuntungan operasi yang lebih kuat dari perkiraan. Produsen pesawat itu Kamis, 16 Februari 2023, mengukuhkan keuntungannya hampir 6 miliar dolar AS– 16 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Pendapatan naik 13 persen menjadi hanya di bawah 63 miliar dolar AS. Peningkatan itu didorong oleh lebih banyaknya pengiriman pesawat hasil produksinya dibandingkan pada 2021 dan nilai dolar yang kuat. Kelompok yang dipimpin Prancis itu sekarang menargetkan laba operasi yang disesuaikan, 6,4 miliar dolar AS untuk tahun ini.
Airbus mengirim 661 jet tahun lalu, naik delapan persen. Tetapi jumlah itu jauh di bawah target semula, 720 unit. Perusahaan itu menyalahkan lingkungan operasi yang sulit yang mengganggu rantai pasokan. Kesulitan itu juga telah memperlambat rencananya menambah produksi model terlarisnya tahun ini.
FILE: Pesawat Airbus A320neo di Colomiers dekat Toulouse, Prancis, 17 Oktober 2017. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Regis Duvignau)Airbus menargetkan akan membuat 65 jet keluarga A320neo dalam sebulan hingga akhir tahun depan. Mulai pertengahan dekade ini hingga 2026, produsen itu juga menargetkan akan membuat 75 jet itu per bulan. Kepala Airbus, Guillaume Faury, mengatakan kelompok itu menyesuaikan produksi guna memenuhi pasokan.
Sumber-sumber industri bulan lalu mengatakan target pengiriman Airbus untuk tahun ini mungkin tidak melampaui 720 jet. (ka/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []
